“Bila mesinnya menggunakan teknologi VLA (Valve Lash Adjuster) atau HLA (Hidraulic Lash Adjuster) atau klep hidrolik otomatis (tanpa perlu penyetelan), biasanya bisa karena mobil lama gak dipakai, sehingga muncul noise pas suhu mesin dingin, atau memang VLA-nya problem,” jelas Sumarno.
Contoh mobil yang menggunakan teknologi VLA seperti pada Suzuki Escudo 2.0, beberapa produk General Motor macam Chevrolet Captiva dan sebagainya.
“Itu mobil kalau enggak dipakai sebulan, suara mesinnya bisa lebih berisik dari mobil diesel,” tukasnya.
Sebab oli dalam VLA bisa saja kemasukan udara, “Jadinya akan bunyi pas masih dingin. Tapi setelah oli pada VLA-nya terisi full, bunyi tersebut akan hilang dengan sendirinya,” terang Sumarno.
Selain itu, mobil yang menggunakan teknologi VLA ini kata Sumarno olinya harus sesuai dengan anjuran pabrik. Jika tidak, bisa juga membuat suara mesin jadi abnormal.
Sementara untuk mobil yang tidak menggunakan teknologi VLA, lanjutnya, bisa jadi saluran ke cylinder head tersumbat, sehingga mekanisme katup saat bekerja tidak cepat terlumasi dengan baik.
Makanya muncul noise seperti suara ketukan logam. “Atau ada oli naik, tapi kualitasnya di bawah spek standarnya,” imbuhnya.
Masih ujar Sumarno, selain suara berisik dari mekanisme katup, bisa juga diakibatkan oleh bearing water pump, tensioner dan lain-lain di mesin, yang mulai aus.
Baca Juga: Tips Merawat Mobil Bekas, Ini Penyebab Motor Extra Fan Radiator Mati
“Ciri-cirinya pada kondisi tertentu akan bunyi ketika mesin dingin, dan bisa hilang saat sudah panas,” jelasnya lagi.
Sementara bila OCV (Oil Control Valve) atau VVT (Variable Valve Timing) bermasalah, kata Sumarno jarang bikin mesin jadi berisik.
Paling hanya mempengaruhi performa mesin, yakni jadi kurang optimal.
Nah, jika mobil Anda juga mengalami hal seperti yang dialami Kang Dudun, untuk mengetahui penyebab pasti bagian mana di mesin yang menimbulkan suara berisik, ada baiknya periksakan mobil Anda ke bengkel ya!
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR