Otoseken.id - Mobil tinggi sebelah atau suspensi yang amblas hanya bagian sebelah, penyebabnya dari beberapa komponen di kaki-kaki mobil yang sudah rusak.
Misal pada ban belakang sebelah kiri diukur dapat 4 jari, sedangkan ketika ban belakang di sebalah kanan di ukur hanya bisa masuk 3 jari.
Suspensi mobil yang amblas sebelah atau hanya pada satu ban saja dapat memengaruhi kestabilan dalam kendara, lantas apa yang menyebabkan suspensi amblas?
Menurut Agun Gunawan dari GY Autoshock di Bekasi Timur mengatakan, suspensi yang amblas bisa disebabkan dari banyak faktor, bisa dari spring (per), shockbreaker, atau dari bushing.
Baca Juga: Simak, Jika Karet Boot Shockbreaker Sobek Bisa Picu Shockbreaker Rusak
Kalau bagian spring atau per, umumnya disebabkan karena spring yang sudah lemah, biasanya sering ditemui di mobil-mobil yang sudah tua, atau bisa juga karena per yang sudah dipotong namun tidak sama antara kanan dan kiri.
"Penyebab amblas sebelah biasanya dari salah satu spring atau per yang sudah lemah, jadi baja pernya lemah, atau bisa juga pernya sudah potongan, tapi potongnya enggak sama antara yang kanan dan kiri," ujar Agun.
Kemudian bisa juga dari shockbreaker yang sudah lemah, kerusakan dari shockbreaker ini ditandai dengan kebocoran atau ada cairan berupa oli yang keluar dari tabung shockbreaker.
Baca Juga: Wajib Tahu, 3 Ciri-ciri Ban Mobil Harus Melakukan Balancing, Simak
kebocoran oli shockbreaker ini umumnya disebabkan dari sil yang sudah rusak, kebocoran oli shockbreaker juga bisa diamati dari batas as shockbreaker, apakah masih bagus atau lembab akibat oli yang bocor.
Selain itu, shockbreaker yang amblas juga bisa disebabkan karena mobil terlalu sering membawa beban berlebih, sehingga shockbreaker menjadi kaku.
Terakhir yaitu bushing yang sudah aus atau getas, bushing pada dudukan suspensi ini bahannya terbuat dari karet, seiring usia, karet bushing ini bisa keras atau pecah.
Baca Juga: Perhatikan, Ternyata Ini Penyebab As Roda Mobil Tiba-tiba Patah, Simak
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR