Pemakaian pelek 20 inci otomatis profil ban harus ditipisin, dampak ban yang terlalu tipis mempuat peredaman guncangan tidak terlalu baik alias keras.
"Kalau ban standar pabrik kan lebar 185/65 dan 205/55, ketika dipakai ban yang tingginya 35, sudah pasti jadi keras," jelas Ovie yang juga pernah ngejabat sebagai divisi head modifikasi X-MOC.
Baca Juga: Jadi Penantang Veloz dan Xpander, Hyundai Stargazer Sudah Bisa Dipesan, Harga Mulai Rp 243,3 Juta
2. Pelek Rawan Rusak
Karena profil ban yang tingginya hanya 35 inci, membuat dampak benturan pelek semakin besar ketika mobil menerjang lubang.
"Risikonya pelek gampang peang, pernah saya ditelpon Ibnu (salah satu anggota X-MOC) tengah malem, katanya peleknya peang di tol gara-gara ngehantam lubang," ujar Ovie.
"Pelek enggak pecah, tapi angin keluar dari sela-sela antara pelek dan ban," tambah ovie.
3. Rawan Jedug
Terakhir akibat celah antara ban dan fender yang terlalu sempit, menurut Ovie ban rawan jedug ke fender.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR