Otoseken.id - Sebelumnya, Otoseken telah membahas mengenai penyakit dari BMW Seri 3 E36 dan E46.
Keduanya dapat diakses di situs ini jika Anda berminat untuk meminang mobil tersebut.
BMW seken memang menarik untuk diincar apalagi jika Anda mencari mobil dengan nuansa eksekutif atau sekadar untuk menaikkan status sosial.
Apalagi BMW dengan kode sasis E90 yang memiliki desain paling fresh dan modern.
Namun, meski usianya terbilang lebih muda dari E36 dan E46, mobil ini bukan tanpa masalah.
Mashadi dari bengkel Exclusive Garage di Tebet, Jakarta Selatan, bahkan mengungkapkan bahwa mobil ini terbilang cukup mahal untuk 'dipelihara'.
"Kalau pilih yang 320i, mesinnya N46 yang juga dipakai E46. Dan itu sudah dikenal sering bermasalah," ungkap Mashadi.
Seal klep dan ring piston masih menjadi tersangka utama ketika mobil sudah 'minum' oli dan knalpot mengeluarkan asap putih.
Baca Juga: Tips Merawat BMW E46, Perhatikan Thermostat dan Water Pump Radiatornya
"Saran saya paling utama untuk mencegahnya, pakai oli yang kualitasnya sudah terjamin bagus," tambahnya.
Hadi menyatakan kalau varian 325i secara mesin lebih reliable dibanding 320i.
"Jangan terlena kesan cc kecil jadi lebih hemat, karena pada dasarnya mobil ini lumayan (boros) konsumsi bahan bakarnya," ungkap pria ramah pehobi drifting ini.
Seperti biasa, water pump dan radiator masih menjadi sektor yang patut diperhatikan pada sedan-sedan BMW.
"Sama lah, cooling system rawan bermasalah kalau tidak diperhatikan. Sepertinya mobil Eropa cenderung kurang cocok dengan panasnya Indonesia," kekehnya.
Selain itu, satu hal lagi yang cukup krusial pada BMW E90 adalah transmisinya.
"Ini yang paling sering nongol di forum-forum, atau banyak BMW E90 parkir di bengkel-bengkel. girboks otomatisnya sering bermasalah," ungkap Mashadi.
"BMW E90 girboksnya sudah pakai mechatronic. Jadi dia pergantian gigi pakai bantuan lengan robot. Nah si mechatronicnya itu yang sering kalah," ujarnya.
Jika mechatronic sudah rusak, Mashadi menyatakan bahwa biaya penggantiannya bisa mencapai Rp 30-40 juta!
Ia berteori bahwa rusaknya mechatronic BMW E90 dapat berasal dari perilaku berkendara yang kurang sesuai.
"Misalnya posisi (transmisi) di D, tapi pengemudi justru gas pol untuk berakselerasi. Atau saat parkir mau mundur, mobil belum berhenti sudah masuk ke R," ungkapnya.
Di luar itu, Mashadi meyakini bahwa E90 bisa saja reliable asal pengemudinya tahu betul tentang mobilnya dan merawat dengan sungguh-sungguh.
"E90 kan sudah canggih, ada indikatornya kalau bermasalah. Selama setiap ada kode error langsung diperiksa ke bengkel yang memiliki scanner dan terpercaya harusnya tak ada masalah berarti," tutupnya.
Baca Juga: Ingin Beli SUV BMW X1 sDrive 20d Bekas? Segini Angka Konsumsi BBM nya