Ini karena kekuatan transmisi CVT berbeda dengan AT, karena basis CVT adalah puli dan Belt atau sabuk baja.
Walaupun namanya sabuk baja, namun komponen ini tidak terlalu kuat sehingga rentan kendur dan putus.
Sehingga mobil transmisi CVT lebih cocok dipakai dengan city car di perkotaan, kurang cocok dipakai di daerah pegunungan.
(Baca Juga: Transmisi Matik CVT vs AT Konvensional, Mana yang Lebih Baik?)
3. Daya tahan
Daya tahan elektrikal dengan mekanikal lebih handal mekanikal, nah transmisi CVT merupakan transmisi dengan teknologi tinggi dengan mengandalkan elektrikal dan komputer.
Hal ini yang menyebabkan daya tahan CVT lebih pendek dibandingkan mekanikal.
Itu sebabnya mobil matik AT konvensional di mobil-mobil jaman dulu memiliki umur yang lebih panjang hingga 15 sampai 20 tahun karena masih mekanikal.
4. Biaya perbaikan cenderung lebih mahal
Kerusakan ringan pada transmisi matik CVT sering kali sama dengan kerusakan fatal di transmisi AT konvensional, ini yang menyebabkan perbaikan CVT cenderung mahal.
Sementara transmisi AT konvensional kecil kemungkinan mengalami rusak yang fatal, itupun disebabkan dari faktor perilaku dari pengemudi.
(Baca Juga: Bingung Pilih Mobil Transmisi CVT Atau AT? Ini Perbedaan Teknisnya)
5. Teknologi tinggi
Karena berbasis elektrikal dan komputer, sehingga transmisi matik CVT mengandalkan teknologi yang tinggi.
Hal ini berimbas pada perawatan dan perilaku mengemudi yang perlu diperhatikan.
Misalnya saat cuci di ruang mesin jangan sampai terjadi konsleting, dan jangan nekat menerobos banjir.