Ketiganya menggunakan ladder frame dengan spesifikasi mesin yang hampir serupa, diesel 2.500 cc.
Mesin Pajero Sport Dakar sendiri menghasilkan tenaga 176 dk dengan torsi 350 Nm.
Penggunaan Variable Geometry Turbo terbukti berhasil menaikkan tenaga serta torsi dari Pajero Sport Dakar non Hi-Power.
Perubahan itu membawa dampak sangat signifikan.
Performa akselerasi 0-100 km/jam meningkat dari 16,24 detik pada mesin non-Hi-Power menjadi 10,90 detik untuk Hi-Power.
Dengan hasil tersebut, kini Pajero Sport mampu menundukkan Ford Everest dengan 0,93 detik, sehingga menjadi yang tercepat di antara rivalnya dalam hal akselerasi.
Namun, performa mentereng dari Pajero Sport harus dibayar dengan konsumsi bahan bakar yang paling boros.
(Baca Juga: Toyota Fortuner Ganti Head Unit, Spek Android Layar 12 inci 4G, Dananya Segini Plus Pasang)