Otoseken.id - Untuk mendukung kinerja busi di mobil bekas, ada yang namanya ignition coil atau biasa disebut dengan koil.
Bila koil dalam keadaan normal, maka kinerja busi juga akan ikut normal dan mesin bisa menyala dengan baik.
Koil yang bermasalah juga akan membuat kinerja busi terganggu.
Sebagaimana kita ketahui, koil bekerja berdasarkan kabel wiring harness mobil.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Permintaan Mobil Bekas Turun 70 sampai 80 Persen
Ada pertanyaan bagaimana jika kabel koil yang bermasalah seperti kendur apakah akan membuat busi mobil juga menjadi cepat mati?
Hal ini dijawab oleh Diko Oktaviano, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia, dirinya menyebutkan bahwa tidak akan berpengaruh ke busi.
"Yang berpengaruh itu adalah koil itu sendiri yang akan cepat rusak," buka Diko.
"Karena soket yang kendur maka akan terjadi intermittent, jadi arus yang masuk ke koil tidak konstan," tambahnya.
Koil pun akan mudah terjadi korsleting arus listrik.
"Untuk gangguan ke busi hanya keluaran listriknya yang kecil sehingga pembakaran di ruang bakar tidak akan sempurna," sebutnya.
Baca Juga: Ngoprek Santuy, Begini Cara Mudah Bersihkan Busi Mobil di Rumah
Pembakaran di ruang mesin tetap terjadi walau tidak normal, kondisi ini akan membuat busi mudah rusak.
"Busi akan mudah ditumpuki kerak karbon dan lama kelamaan akan mempengaruhi umur busi," tutup Diko.
Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya
Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).
Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.
Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.
"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.
Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.
"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.
Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya
"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.
Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.