Sistem transmisinya pun terbilang enak, walau sayangnya belum disediakan pilihan transmisi otomatis untuk yang ingin berkendara sehari-hari di kemacetan rute perkotaan.
Pedal kopling terbilang enteng, tapi posisinya terlalu mepet dengan dinding rumah transmisi.
Untuk yang memakai sepatu ukuran 43, kerap kali terpentok kalau ingin menyandarkan kaki di foot rest.
Sebagai SUV ala jip yang seru untuk berkendara di dalam kota, suspensi Duster juga mumpuni.
Guncangan dari jalan rusak ataupun speed bump di jalan tol mampu dilibas tanpa rebound berlebih.
Sangat cocok nih untuk yang komplek perumahannya banyak polisi tidur.
Bantingan mobil ini begitu lembut.
Bukan hanya untuk ukuran SUV, tapi juga jika dibandingkan sedan sekalipun.
Sekasar apapun jalan, Duster mampu meredam getaran dengan sangat baik. Bahkan diajak jumping di medan off-road, mendaratnya enak pol.
Resikonya tentu ketika kecepatan mulai tinggi. Gejala body roll mulai terasa.
Memang masih terbantu ban ukuran 215/65R16.
Feeling-nya, ban masih terasa menempel di aspal, namun bodi mulai terasa goyah ke sisi berlawanan.
Pun begitu dengan sistem peredaman kabin yang sangat baik khas kendaraan asal Eropa.
Menempuh kemacetan di Jakarta yang begitu kejam dengan suara klakson riuh rendah.
Duster sangat nyaman karena mampu mengurangi tingkat stres berkendara.
Apalagi kalau upgrade sistem audio. Walau sudah bisa memutar beragam format audio, mulai CD sampai MP3 dari fl asdisk.
Bakal lebih nikmat lagi kalau kualitas speaker diperbaiki dan menambah subwoofer.
Pasti bakal tersenyum bahagia melihat tipikal pengemudi yang serba sembrono.