Resiko Mobil Bekas Tidak Pernah Merotasi Ban & Spooring

ARSN,Andhika Arthawijaya - Senin, 20 Juli 2020 | 17:13 WIB

Ilustrasi Penggantian Rotasi Ban Mobil (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Otoseken.idSebaiknya item servis ini tetap dilakukan walau mobil sudah melewati masa warranty.

Sebab jika tidak, resiko yang akan terjadi bisa menimbulkan bahaya saat mengemudi

Yap, item servis yang dimaksud adalah rotasi ban dan spooring kaki-kaki.

“Idealnya rotasi ban dilakukan setiap jarak 10.000 kilometer atau setahun sekali,” bilang Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Ini Alasannya Kenapa Harus Spooring Balancing Ban Secara Rutin

Tujuan merotasi ban ini kata Wandi, sapaan akrabnya, adalah agar terkikisnya permukaan ban berlangsung merata.

Perlu sobat ketahui, saat melakukan pengereman atau menikung, pada ban tertentu akan mengalami tekanan yang lebih besar.

Nah, bila sering mendapat tekanan yang besar, lama-lama ban tersebut akan mengalami pengikisan.

 

Jika terkikisnya ban hanya di bagian depan saja yang membuat kembangan ban menipis, saat kita melakukan hard braking di jalan yang licin, tentunya akan berisiko ban tergelincir alias ngesot.

Baca Juga: Beda Spooring dan Balancing di Ban Mobil, Banyak Yang Salah Sebut

Sementara bila terkisinya ban hanya di bagian samping, selain membuat laju kendaran jadi enggak stabil.

Juga saat kita melakukan manuver di jalan licin, dapat membuat ban mudah ngesot. Bahaya kan?

Begitu pula dengan spooring, “Sangat dianjurkan melakukan spooring setiap 10.000 kilometer atau setahun sekali,” tukas Wandi.

Tujuan dilakukannya spooring, lanjutnya, untuk mengembalikan sudut toe atau FWA (Front Wheel Alignment) sesuai spesifikasi dari pabrikan.

Baca Juga: Tips Cara Pasang Ban Baru di Mobil Bekas, Awas Terbalik, Bisa Celaka!

“Sudut toe ini biasanya berubah kalau mobil kita sering ‘kena’ jalan rusak atau bawa beban berat,” jelasnya.

Bila FWA sesuai spek, lanjutnya, ban akan lebih awet dan handling mobil juga lebih enak.

Dengan kata lain, jika sudut toe atau WFA berubah, akan membuat pengendalian mobil kita jadi terganggu alias tidak stabil.

Bahaya kan sob! Jangan sampai pas lagi melaju kencang atau bernamuver, lari mobil kita jadi susah dikendalikan.