Otoseken.id - Pada tahun 1996 lalu, PT Astra Mobil Isuzu selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Isuzu Indonesia, menggelar adu hemat bahan bakar Isuzu Panther.
Acara ini merupakan kerja sama dengan tabloid OTOMOTIF, sedangkan untuk pesertanya melibatkan 44 mahasiswa yang mewakili 22 Perguruan Tinggi.
Isuzu Panther yang 'dipinjamkan' kepada peserta, adalah generasi Panther terbaru pada saat itu, kendaraan gres ini diluncurkan dua tipe, Grand Royal dan Royal. Tapi untuk kegiatan ini, yang dilagakan adalah Royal.
Panther yang diluncurkan tahun 1996 ini memakai mesin diesel berkapasitas 2.500 cc Direct Injection yang jauh lebih efisien.
Baca Juga: Sejarah Isuzu Panther Si Rajanya Diesel, Awal Mula Masih Karoseri
Versi standarnya, dilengkapi AC, radio tape, pelek racing dan power steering. Hanya
saja, beberapa perlengkapan itu terpaksa ditanggalkan.
AC misalnya, sengaja tak dipasang. Lantaran untuk lomba ini, dianggap tak perlu. Bila dihidupkan, akan memboroskan pemakaian bahan bakar. Makanya, diyakini peserta tak bakal menggunakan sarana pendingin.
Panitia menginjinkan untuk memodifikasi ringan.
Contohnya pelek, panitia punya keyakinan, bakalan diganti dengan pelek yang lebih
ringan. Makanya, pelek racing yang jadi standar pabrikan, tak disertakan.
Baca Juga: Budget Rp 45 - 65 Juta Bisa Bawa Pulang Isuzu Panther Tahun Segini
Gantinya, dipakai pelek standar. "Walaupun pelek boleh diganti, tapi ban harus tetap
memakai standarnya," wantiwanti Patar, manajer servis komersial Isuzu yang dikutip dari tabloid OTOMOTIF Edisi 11/VI July 1996.
Untuk mesin, boleh dilakukan penyetelan secara bebas. Asalkan, tak melakukan penggantian. Semisal menukar piston yang lebih ringan dan sebagainya.
Ringkasnya, seluruh peranti harus asli. Kecuali, sistem suplai bahan bakar yang
terdiri dari injection pump (pompa injeksi) serta nosel.
Kedua peranti ini, yang jadi pusat modifikasi. Pompa injeksi misalnya, boleh saja pakai yang lebih kecil. Namun tentunya, perlu perhitungan tersendiri, untuk mencapai tingkat efisiensi. "Inilah tantangannya," komentar Patar.
Baca Juga: Video Milenial 'Sulap' Isuzu Panther Bergaya Racing, Jadi Auto Mahal
Prediksinya, secara teori, kerja pompa injeksi dan nosel masih sangat mungkin dimaksimalkan. Dengan mengabaikan hambatan angin, tanpa AC, penumpang yang terbatas.
Satu liter solar sanggup digenjot sampai 20 km.
Bila jarak tempuh yang dilalui peserta sekitar 770 km, jarak tempuh untuk satu liter, bisa mencapai 16 km.
Berarti jarak Jakarta hingga Surabaya, tak lebih dari 50 liter. Bila berhasil, Isuzu Panther boleh dibawa pulang sebagai hadiah.