Otoseken.id - Embles RS di sini bukanlah kepunyaan mobil Honda, tapi kepunyaan Ford Lynx, Sedan besutan Ford ini hadir membawa tampang yang sporty dan interior bernuansa balap.
PT Ford Motor Indonesia pada 2004 lalu meluncurkan Ford Lynx RS 2.0, embel-embel 'RS' menyatakan sebuah perbedaan varian tertentu. Pastinya lebih sporty dan mesin lebih bertenaga.
Pembuktian diferensiasi dari tipe ini ditumpahkan lewat desain di sekujur tubuh. Tampak depan, gril berkelir gelap dengan desain lebih sporty.
Dilengkapi lampu utama berlatar kelam. Di bawah bumper pun terpasang spoiler, sebagai aksesori tunggangan sporty. Di kalangan penggemar modifikasi sedan, peranti ini seolah jadi poin wajib untuk dilekatkan di tunggangan.
Baca Juga: Lirik Lagi Dual Clutch Transmission di VW Golf dan Ford Fiesta
Samping juga tak luput tambahan side skirt, desainnya tak terlalu ekstrem, agar mampu menggaet selera dari berbagai kalangan usia.
Pemasangan 'sayap' di atas bagasi pun memberikan aksen tertentu. Sayangnya, spoiler belakang dengan gaya seperti ini, sebenarnya kurang up-to-date. Ketika melihatnya, seperti melihat kilas balik modifikasi mobil di akhir '80-an.
Walau peran sunroof tak terlalu berarti di negara tropis, terbukti minat pemilik mobil memasang kaca atap di tunggangan cukup banyak di tanah air.
Hal ini ditangkap Ford dengan memasang sunroof berpenggerak elektrik di RS ini.
Di dalam pun, seluruh penumpang dipangku jok 'berselimut' mirip kursi balap, macam Recaro atau Sparco. Belum lagi, pedal rem maupun gas juga diberi lempengan bergaya balap dengan bahan alloy. Memang cukup menarik!
Baca Juga: Mitsubishi Lancer EX 2.0 GT 2010, Sedan Bertampang Sporty Dilepas Segini
Dengan mengusung mesin bertenaga 140 dk, tarikan Ford Lynx cukup kuat. Perpindahan persneling otomatis 4-percepatannya pun cukup halus.
Tetapi, jangan harap ada perubahan drastis saat berakselerasi. Entakan tunggangan saat kickdown, tak terlalu kuat.
Tarikan Lynx baru akan galak di putaran menengah ke atas. Bisa jadi performanya akan lebih maksimal bila dilengkapi transmisi manual. Sayang Lynx RS ini hanya dijual dalam paket transmisi otomatis.
Selain itu, keasyikan dan kenyamanan berkendara dengan tenaga cukup besar bakal terganggu. Terutama ketika dipakai di jalanan yang bergelombang, suspensinya terasa cukup keras.
Baca Juga: Toyota Yaris Bakpao Varian TRD Sportivo, Kental Nuansa Sporty
Namun konsekuensinya, tunggangan dengan dua buah kantong udara ini mempunyai stabilitas cukup baik. Pengendalian pun mantap.
Terlebih, saat kap motor dibuka, tampak strut bar melintang di ruang mesin layaknya mobil balap. Hal ini membuat gerakan mobil sangat responsif dengan putaran setir.