Tiap Ganti Oli Mesin Mobil Bekas Dibarengi Engine Flush, Amankah?

ARSN,Andhika Arthawijaya - Selasa, 19 Januari 2021 | 15:29 WIB

Ilustrasi pemakaian engine flush sebelum menguras oli mesin. (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

“Karena oli mesin ada batas kemampuan menahan oksidasi. Ketika batasannya itu lewat, maka oli jadi mudah terbakar dan berubah jadi sludge,” terangnya.  

O iya, kalau Anda ingin mengetahui apakah mobil kesayangan mengalami oil sludge atau tidak, bisa intip melalui lubang pemasukan oli.

Kalau bagian dalam mesin yang diintip dari lubang tersebut terlihat kecoklatan atau bahkan sudah menghitam, itu tandanya mesin mobil Anda mengalami oil sludge.

Sebaliknya bila tampak bersih dan terlihat warna dasar mesin, tandanya oli mesin aman dari sludge.

Baca Juga: Oli Mesin Rembes Karena Jarang Diganti, Hoax atau Fakta? Ini Penjelasannya

Otoproduk
Rutin lakukan engine flushing, dapat mencegah mesin mengalami oil sludge

Nah, jika memang terlihat menghitam, sebaiknya ketika hendak melakukan penggantian oli mesin, gunakan engine flush.

Engine flush merupakan cairan atau chemical yang berfungsi merontokkan deposit atau sludge di ruang mesin, akibat oli mengalami oksidasi.

Sumarno sangat menyarankan untuk rutin menggunakan engine flush, agar kondisi bagian dalam mesin terjaga kebersihannya.

“Minimal satu tahun sekali, atau setiap dua kali ganti oli mesin. Boleh juga setiap ganti oli mesin,” ujar pria yang bengkelnya menerima layanan home service ini.

 

Tapi, lanjutnya, pastikan engine flush yang digunakan aman bagi mesin, karena engine flush ibarat kita melakukan detoks untuk menghilangkan racun di tubuh.