"Selain harga, fitur yang ditawarkan mobil China jadi daya tarik juga ya, contohnya dilengkapi ABS dan EBD, rem cakram sampai belakang, dan TPMS (Tire Pressure Monitoring System)," ujar Hendra.
Selanjutnya ketebalan bodi, menurut Hendra bodi Wuling Confero S memiliki bodi yang lebih tebal di kelasnya.
Baca Juga: Air ev Jadi Produk Paling Laris Wuling di IIMS 2023, Posisi Kedua Alvez
"Bodi Wuling Confero bisa dibilang lebih tebal 3 sampai 4 milimeter ya, kalau diketuk (bodiny) juga terasa padatnya.
Terakhir soal after sales, jaringan bengkel resmi Wuling juga sudah cukup banyak begitupun dengan ketersediaan spare part-nya.
Kelemahan Wuling Confero S
Selain informasi dari sesama komunitas, Hendra juga mengaku sering menemukan beberapa penyakit Confero S di bengkelnya.
"Confero kelemahannya di kaki-kaki, build quality kaki-kaki Wuling masih belum baik dibandingkan mobil-mobil Jepang," ucap Hendra.
"Bagian kaki-kaki depan, sepert kaki-kaki depan ringkih, lower arm dia kan jadi satu sama ball joint, link stabilizer, tie rod, long tie rod, dan rack steer," lanjutnya.
Baca Juga: Komparasi Performa Mesin Wuling Alvez vs Hyundai Creta vs Honda HR-V NA, Siapa Paling Bertenaga?
Selanjutnya masih di bagian kaki-kaki, yakni sokbreker, menurutnya usia sokbreker Wuling Confero hanya bertahan sampai 50.000 ribu kilometer saja.
"Banyak pemilik Confero yang datang ke bengkel keluhannya sokbreker, sil karet sudah mulai ada rembes oli, bunyi mentok kena stopper," ucap Hendra.
Kelemahan berikutnya yakni motor fan.
"Karena motor fan hanya satu, fungsinya untuk pendingin mesin dan AC mobil saat menyala, jadinya usianya enggak lama, di bawah 50.000 ribu kilometer sudah banyak yang kena," katanya.
"Kalau Almaz dan Cortez kan motor fannya ada dua, satu buat AC satu lagi buat pendingin mesin, kalau Confero satu, buat AC dan pendingin mesin di situ," tutup Hendra Susanto, pendiri WLCI dan pemilik bengkel Korea Timorer Motors di CIputat, Tangerang Selatan.