Perbaikan Airbag Mobil Sudah Meledak, Begini Proses dan Biayanya

Abdul Aziz Masindo - Jumat, 19 Maret 2021 | 14:10 WIB

Airbag pengemudi di Mitsubishi Xpander (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Airbag atau kantung udara pada mobil merupakan salah satu fitur keselamatan yang penting selain seatbelt.

Dengan adanya fitur airbag, pengemudi maupun penumpang dapat meminimalisir cidera parah akibat benturan yang keras.

Cara kerjanya, ketika mobil terjadi kecelakaan atau benturan yang keras, sensor airbag akan mendeteksi dan mengirimkan sinyal agar airbag mengembang.

Nah jika airbag sudah mengembang, tentunya Anda harus memperbaiki airbag tersebut.

Salah satu bengkel spesialis setir dan airbag Raffi Mobil mengungkapkan, airbag yang sudah mengembang bisa diperbaiki, namun ada juga beberapa komponen yang tidak bisa diperbaiki alias harus diganti.

Baca Juga: Cara Mengecek Kondisi Airbag di mobil Bekas, Jangan Dibeli Kalau Seperti ini

"Mobil yang sudah mengalami insiden hingga airbagnya mengembang itu masih bisa diperbaiki, tapi ada komponen yang tidak bisa diperbaiki, harus diganti," buka Rafi, owner spesialis setir dan airbag di Taman Puring, Jakarta Selatan.

Berikut proses perbaikan airbag mobil dan biayanya:

Sensor Airbag

Sensor airbag masih bisa diperbaiki asalkan komponen tersebut tidak hancur ketika terjadi benturan keras.

"Komponen yang masih bisa diperbaiki itu sensor airbagnya, tapi lihat kondisinya juga, kalau (sensor) hancur mau enggak mau harus ganti," katanya.

Modul Airbag

ryan/gridoto.com
Modul airbag Nissan livina terdapat kode part

Kemudian modul airbag, menurut Rafi, modul airbag masih bisa diperbaiki dengan cara mereset modul airbag menggunakan alat pemrograman yang Ia miliki.

Baca Juga: Ganti Setir Tidak Bisa Sembarangan, Salah Pasang, Airbag Bisa Meledak

"Modul airbag bisa diperbaiki enggak perlu ganti, caranya modul (airbag) direset, modul airbag biasanya rusak karena air seperti terendam banjir, jarang kalau kecelakaan kena modul," ungkap Rafi.

Cover setir dan dasbor

Dok. OTOMOTIF
ilustrasi SRS Airbag

Akibat kantung udara yang mengembang, membuat cover di setir dan di dasbor penumpang depan terbuka.

"Kami kasih pilihan ke konsumen, mau retrim atau ganti panel yang baru, kalau retrim, panel yang pecah dipanaskan untuk disambung lagi lalu dicat sampai terlihat rapi," ujar Rafi.

"Meskipun diperbaiki, kalau sekilas enggak keliatan, kalau diperhatikan betul baru kelatan," tambahnya.

Inflator Airbag

Kompas.com
Ilustrasi inflator airbag Honda

Komponen inflator airbag merupakan salah satu komponen yang tidak bisa diperbaiki ketika airbag sudah meledak.

"Inflator airbag enggak bisa diperbaiki dia harus ganti, fungsi inflator sebagai gas supaya kantung udara mengembang, dia dapat input dari modul," ucap Rafi.

Baca Juga: General Motors Lakukan Recall Airbag di Chevrolet Trax, Orlando, Aveo, dan Cruze, Keluaran Tahun Segini

Balon Airbag

Begitupun dengan balon airbag, ketika sudah mengembang, balon udara diharuskan diganti dengan yang baru.

Pretensioner Seatbelt

Terakhir tensioner seatbelt, ketika airbag mengembang, seatbelt akan otomatis terkunci, untuk itu pretensioner seatbelt harus diganti.

"Saat terjadi kecelakaan, seatbelt otomatis terkunci, itu kan bisa tahu saat kecelakaan si pengemudi lagi pakai seatbelt atau tidak, untuk seat belt bisa dipakai kembali, pretensioner seatbelt harus ganti," tutup Rafi, bengkel spesialis setir dan airbag di Taman Puring, Jakarta Selatan.

Biaya

Untuk biaya perbaikan airbag, bengkel Rafi Mobil mematok harga mulai dari Rp 6 juta untuk mobil compact car dan LMPV, seperti Honda Brio, Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander dan sebagainya.

Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Begini Cara Mengetahui Rack Steer Rusak, Jangan Sampai kantong Jebol

Kemudian untuk mobil medium seperti Honda CR-V, Toyota Innova biayanya Rp 8,5 juta.

Sedangkan untuk mobil-mobil Eropa kelas premium seperti Mercedes-Benz dan BMW mencapai Rp 20 juta.

Biaya tersebut sudah termasuk jasa dan perbaikan, serta penggantian inflator dan balon airbag.