HL dipakai untuk medan lumayan berat namun belum sampai membuat mobil kandas di tengah jalan. Area perkebunan bisa jadi contoh tempat pemakaian HL.
Sementara LL dipakai untuk kondisi off-road berat dimana HL sudah tidak mampu mengatasi keadaan.
Pada LL, selain diferensial tengah dikunci, perbandingan gigi yang keluar dari transfer case turut diperbesar.
Jika pada H dan HL hanya 1:1, saat LL diaktifkan perbandingan gigi keluar dari transfer case dinaikkan menjadi 1:2,566.
Torsi melonjak drastis dan mobil bisa merayap tanpa halangan. Semakin mantap lantaran perbandingan gigi akhirnya mencapai 1:4,555.
Saat tuas pada LL, torsi berlimpah sangat terasa pada ban. Begitu pedal gas diinjak mobil seperti ingin melompat ke depan.
Proses menaiki bukit berbatu dapat dilakukan dengan mudah karena terjadi sinergi antara as roda depan dan belakang.
Distribusi tenaga sama besar antara kedua poros membuatnya tidak pernah kehilangan traksi saat merayap naik.
Baca Juga: Sebelum Beli, Inilah Lima Kelebihan Toyota Fortuner VRZ Generasi 2