Banyak Yang Gak Tahu, Ini Loh Bedanya Ganti Oli dan Kuras Oli Transmisi Matik

ARSN - Jumat, 9 Juli 2021 | 08:00 WIB

Ilustrasi Kuras Oli Matik Daihatsu New Xenia (ARSN - )

Otoseken.id - Mobil matik yang punya jam terbang tinggi harus memperhatikan oli transmisinya.

 

Umumnya mengganti oli transmisi sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan mobil tersebut (APM), ada yang setiap 20 ribu kilometer sampai 80 ribu kilometer tergantung merek dan jenis mobilnya.

Tapi pernahkah Anda mendegar istilah kuras oli transmisi? apa bedanya? 

Sebenarnya keduanya sama-sama mengganti oli, namun yang membedakan adalah proses pengerjaan, jumlah oli, waktu, dan biayanya.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Transmisi Matik CVT Honda Jazz Bekas Rewel

Jika mengganti oli secara konvensional prosesnya hanya membuang oli lama melalui pembuangan, sedangkan kuras oli (flushing) prosesnya dengan menguras semua sisa oli menggunakan mesin flushing (ATF Changer).

Mengganti oli secara konvensional hanya membuang oli transmisi di bak penampungan atau karternya saja, sedangkan kuras oli (flushing) yaitu menguras seluruh oli di sistem transmisi termasuk membersihkan residu atau kotoran.

"Karena kuras oli (flushing) menguras seluruh oli di sistem transmisi, alhasil jumlah oli yang dibutuhkan lebih banyak, bisa mencapai 12 liter," terang Apuy, dari bengkel spesialis transmisi matik Sakira Abadi Motor di tangerang.

Flushing memakan waktu yang lama dan biaya yang mahal bisa mecapai Rp 600 ribu sampai 900 ribu.

Baca Juga: Penyebab Oli Transmisi Mobil Matik Cepat Berkurang, Jangan Sampai Cuek

Kalau hanya sekedar perawatan berkala, tidak disarankan untuk sering melakukan kuras oli transmisi (flushing).

"Kita enggak nyaranin untuk menguras oli matik untuk perawatan transmisi secara berkala selama tidak ada penyakit," jelas Apuy.

Kuras oli (flushing) perlu dilakukan jika oli transmisi sudah tidak lagi melumasi sistem transmisi dengan baik.

Gejala ini bisa dirasakan saat trasnsimi mobil matik Anda sudah mengalami penurunan performa dan terjadi delay.