Bikin Ngeri, Ini Risiko Ban Mobil Jarang Dispooring dan Rotasi

ARSN,Andhika Arthawijaya - Senin, 18 Oktober 2021 | 17:05 WIB

Proses balancing roda (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Perlu sobat ketahui, saat melakukan pengereman atau menikung, pada ban tertentu akan mengalami tekanan yang lebih besar.

Nah, bila sering mendapat tekanan yang besar, lama-lama ban tersebut akan mengalami pengikisan.

Jika terkikisnya ban hanya di bagian depan saja yang membuat kembangan ban menipis, saat kita melakukan hard braking di jalan yang licin, tentunya akan berisiko ban tergelincir alias ngesot.

Sementara bila terkisinya ban hanya di bagian samping, selain membuat laju kendaran jadi enggak stabil.

Baca Juga: Sebelum Beli Ban Mobil, Pahami Dulu Kodenya Biar Tahu Beban Maksimumnya

Juga saat kita melakukan manuver di jalan licin, dapat membuat ban mudah ngesot. Bahaya kan?

Astra Daihatsu Motor
Ilustrasi pattern rotasi ban terios 2015

Begitu pula dengan spooring, “Tujuan dilakukannya spooring untuk mengembalikan sudut toe atau FWA (Front Wheel Alignment) sesuai spesifikasi dari pabrikan,” tukas Wandi.

Bila FWA sesuai spek, lanjut Wandi, ban akan lebih awet dan handling mobil juga lebih enak.

Dengan kata lain, jika sudut toe atau FWA berubah, akan membuat pengendalian mobil kita jadi terganggu alias tidak stabil.

Bahaya kan sob! Jangan sampai pas lagi melaju kencang atau bernamuver, lari mobil kita jadi susah dikendalikan.