5 Tips Mengatur Keuangan Sebelum Ambil Mobil Bekas, Biar Kantung Tak Jebol

Abdul Aziz Masindo - Jumat, 29 Oktober 2021 | 19:06 WIB

Ilustrasi mobil bekas (Abdul Aziz Masindo - )

Cicilan mobil tentu memunculkan pengeluaran pasif yang harus dibayarkan per bulan. Ketika mobil yang kita kredit juga membutuhkan pergantian suku cadang, maka sudah pasti pengeluaran bulanan kita membengkak.

Ada dua cara untuk mengukur kemampuan Anda dalam membeli mobil:

Dana darurat adalah dana tunai simpanan yang digunakan hanya pada kondisi darurat, apabila terjadi pemutusan hubungan kerja atau salah satu anggota keluarga mengalami kecelakaan atau sakit berat. Maka, amat tidak bijak apabila mengorbankan dana darurat untuk membeli mobil.

Baca Juga: Kipas Radiator Motor Tidak Berfungsi Bikin Mesin Jadi Begini, Gak Hanya Kegerahan

Jikalau harus mengkredit, pastikan saja usia mobil bekas yang ingin Anda beli masih satu tahun pemakaian.

Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko-risiko pergantian suku cadang di kemudian hari.

Pastikan juga cicilan perbulan tidak melebihi 35% dari pemasukan bulanan, dan total utang tertunggak Anda tidak melebihi 50% dari total nilai aset.

4. Bila Anda Tidak Terlalu Memahami Mobil, Ajak Pemilik ke Bengkel Resmi

Pengecekan kondisi mobil tentu tidak hanya dari eksterior atau penampilan luar. Interior, mesin, transmisi serta kaki-kaki juga harus diperiksa lebih lanjut.

Namun apakah Anda cukup memahami hal tersebut? Jika tidak, maka ajaklah si penjual ke bengkel resmi. Bayarlah uang muka sebagai tanda keseriusan Anda dalam membeli mobil tersebut, dan lakukanlah general check up di bengkel resmi untuk mengetahui suku cadang mana yang harus diganti.

Laporan dari general check up tentu bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk melakukan negosiasi harga ke pemilik mobil.