Otoseken.id - Nah, sebelum uji emisi pemilik motor bekas wajib cek hal ini supaya lolos tes.
Yap, jangan lupa cek kondisi oli serta ganti oli mesin motor dengan yang baru bila perlu.
Tes uji emisi sendiri berfungsi untuk mengukur kelayakan mesin kendaraan untuk beroperasi, berisi data yang membaca kandungan gas buang mesin.
Enggak hanya berfungsi sebagai pelumas komponen mesin motor, oli mesin juga ternyata bisa mempengaruhi kadar emisi yang dihasilkan mesin.
Baca Juga: Daftar Bengkel Uji Emisi di DKI Jakarta, Mulai dari Bengkel Umum sampai Resmi
“Proses timing pengapian mesin ini dipengaruhi kondisi oli yang digunakan, kalau kualitas oli mesin sudah jelek pasti mengganggu proses tersebut,” ujar Indrawan, kepala mekanik Suzuki SMG Sunter, Jakarta Utara.
Kalau timing pengapian mesin tidak sesuai, otomatis proses pembakaran jadi tidak sempurna dan meningkatkan emisi gas buang yang dihasilkan.
Umumnya gangguan timing pengapian terjadi kalau pakai oktan bensin diluar spesifikasi serta kualitas oli mesin yang dipakai sudah menurun.
“Meskipun motor terasa normal dikendarai, oli yang sudah kotor atau lama tidak diganti pasti bikin proses pembakaran mesin tidak sempurna,” jelasnya.
Baca Juga: Kendaraan Usia di Atas Tiga Tahun Wajib Lulus Uji Emisi, Gak Lolos Hukuman Menanti
Sebab oli kotor atau sudah lama tidak diganti akan rusak, sehingga meningkatkan gesekan antar komponen mesin.
“Untuk interval ganti oli mesin sebaiknya ikuti anjuran sesuai dari pabrikan, boleh lebih cepat tergantung kondisi pemakaian,” yakin Indra.
Sepele tapi penting, itu tadi penjelasan mengenai manfaat periksa dan ganti oli mesin motor sebelum ikut tes uji emisi.
Jadi, jangan lupa lakukan penggantian oli mesin serta pengecekan komponen lainnya sebelum lakukan uji emisi di motor.