Jadi, idealnya proses pembakaran terjadi saat posisi piston berada di titik mati atas dan menuju ke bawah sehingga daya dorong ke piston menjadi besar.
Sedangkan jika proses pembakaran berlangsung terlambat, posisi piston sudah lebih turun ke bawah sehingga daya dorong dari proses pembakaran tidak terlalu besar.
Efeknya, tenaga mesin yang dihasilkan justru bisa lebih rendah dari normalnya.
"Selain bikin performa mesin tidak maksimal, penggunaan bensin dengan oktan kelewat tinggi juga akan menimbulkan kerak di dalam mesin," lanjutnya lagi.
Itu bisa terjadi karena bahan bakar di ruang bakar tidak terbakar dengan sempurna, hasilnya emisi gas buang yang dihasilkan juga menjadi jelek.
Makanya, sebaiknya kalian tetap gunakan bensin dengan angka oktan sesuai anjuran pabrikan, jangan kelewat tinggi apalagi kelewat rendah Sob!
Baca Juga: Campur Bensin Oktan Tinggi Dengan Oktan Rendah di Motor Bekas Boleh Enggak Ya