Yakni jarak antara drive pinion dan ring gear yang cenderung longgar atau sempit. Jika longgar, tumbukan antargiginya kencang.
Sementara, kalau clearancenya terlalu rapat, pelumas tak melumasi gigi dengan baik. Hasilnya sama, timbul suara dengung saat mobil berjalan. Terutama memasuki kecepatan 80 km/jam ke atas.
Baca Juga: Nostalgia Sesepuh Terios-Rush, Daihatsu Taruna Oxxy 1.5 Efi Sebagai Varian Terakhir
Umumnya, penyelesaian komplain dilakukan lewat pengecekan pada clearance contact patent. Kerap terjadi clearance Taruna longgar dan mesti disetel.
Jika kasusnya berat, ring gear dan drive pinion pun harus diganti.
Sebab lainnya, cairan pelumas terlalu encer atau sudah waktunya diganti. Pelumas gardan ber-SAE 90, lebih kental dari oli mesin. Maksudnya, mengimbangi tumbukan antara gigi di dalam gardan yang berat.
Selebihnya, salah pemakaian oleh konsumen. Misal, mobil menggendong beban terlalu berat atau dibawa ke medan rusak. Namun kedua sebab terakhir, kemungkinannya kecil terjadi.
Gandeng Vendor
Mengatasi klaim gardan dengung, ADM turut menggandeng PT Inti Ganda Perdana (IGP) selaku pemasok gardan Taruna. Dalam proses perakitan, gardan masuk jalur asembling dalam bentuk gelondongan.
Pada saat itu PT IGP wajib turut bertanggung jawab. "Saat ini gardan yang bermasalah sudah dikirim ke Jepang untuk diteliti, baik oleh IGP maupun ADM," terang Agus, yang saat itu menjabat sebagai executive coordinator service department PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Rupanya ADM tak mengeluarkan surat instruksi khusus kepada bengkel untuk menangani perkara gardan berisik.
Kecuali surat penggantian drain plug (tutup pengeluaran pelumas gardan) dengan yang bermagnet.
Gunanya untuk menangkap gram-gram logam pada oli. Kecuali sudah tak dapat ditolong lagi, maka gardan bermasalah akan ditukar baru satu gelondong beserta rear axle.
Baca Juga: Sejarah Daihatsu Taruna F-Series, Suspensi Lebih Nyaman dari Xenia