Otoseken.id - Membeli ban bekas bisa menjadi alternatifnya dikala keuangan lagi kepepet atau banyak kebutuhan yang memerlukan.
Tapi membeli ban bekas harus teliti, jangan sampai ketika ban digunakan malah bikin susah, misalnya tiba-tiba pecah di jalan atau sering bocor.
Nah biar saat beli ban mobil kondisi bekas tapi enggak nyusahain, Alwafi Auzan dari gerai velg Wheelshaus, Gading Serpong, Tangerang Selatan, ada 3 cara yang bisa dilakukan saat beli ban bekas.
1. Cek Tread Wear indicator (TWI).
Ban bekas dengan ketebalan tapak ban lebih tinggi sekitar 3-4 mm dari indikator TWI, "Masih layak untuk dipakai beberapa tahun ke depan," ucap Wafi, panggilannya.
Jangan pilih ban bekas yang tapaknya sudah rata ketebalannya dengan indikator TWI, karena sudah aus tapak bannya.
Dan wajib perhatikan, sebisa mungkin kondisi ban minim tambalan demi keamanan saat mengemudi.
2. Cek Tanggal Produksi Ban
Kedua, "Cek produksi ban, sebisa mungkin umurnya pilih di bawah lima tahun," wanti Wafi.
Tujuannya agar performa karetnya masih optimal dalam mengeliminir suara angin dan punya daya cengkeram baik.
"Di atas lima tahun bisa saja, tapi biasanya sudah ada retak rambut di beberapa bagian tapak ban," tuturnya.
3. Cek Bead Ban
Cara ketiga, perhatikan dengan seksama kondisi bead ban, karena ini krusial. Bead adalah bagian dari ban yang menempel pada pelek dan sekaligus berfungsi sebagai fondasi dari sebuah ban.
Pastikan kondisi bead ban tidak ada coak, atau bekas luka lainnya, harus utuh sekeliling ban.
"Bead ban ini yang langsung ngeplak di punggung velg, kalau ada coak atau enggak utuh, nanti angin bisa rembes keluar," tutur Wafi lagi.
Baca Juga: Jangan Asal Ngebut, Pahami Batas Kecepatan Ban Mobil, Ini Kodenya