Otoseken.id - Air radiator atau biasa disebut coolant merupakan salah satu sistem pendingin mesin yang berbentuk cair, biasanya coolant radiator berwarna merah muda atau hijau.
Coolant yang sudah waktunya diganti biasanya ditandai dengan warna coolant yang sudah mulai memudar atau sudah melewati masa tempuh antara 80.000 - 100.000 kilometer.
Namun air radiator atau coolant yang tiba-tiba berkurang di tabung reservoir secara cepat, artinya ada yang tidak beres.
Tentu saja jika volume air radiator atau coolant yang kurang, akan memengaruhi kerja sistem pendinginan mesin, dampak terparahnya mesin bisa mengalami overheat.
Berikut 3 penyebab air radiator atau coolant di mobil sering berkurang:
1. Slang Radiator
Mengalirkan dan mensirkulasikan air radiator dibutuhkan slang.
"Slang radiator ini sering mengalami kerusakan seperti bocor halus," buka Triyono dari bengkel Family Auto Servis (FAS).
Slang radiator yang rusak ini menyebab air sedikit demi sedikit berkurang.
Ganti slang radiator dengan yang baru jika memang sudah rusak.
Baca Juga: 5 Tips Merawat Radiator Mobil, Penting Supaya Mesin Enggak Overheat
2. Waterpump
Penyebab kedua air radiator habis adalah waterpump.
Pompa radiator ini bisa mengalami kebocoran.
"Kalau ada tetesan air radiator dari mesin bisa jadi waterpump bocor," jelasnya.
Segera perbaiki waterpump agar tidak ada kebocoran lagi.
3. Tutup Radiator
Kerusakan tutup radiator sangat mungkin terjadi.
"Jika tutup radiator sampai rusak maka air radiator sangat bisa menguap dan habis," sebut Triyono yang bengkelnya ada di Bintara, Bekasi.
Cek kondisi karet tutup radiator, jika ada yang rusak atau pecah-pecah segera ganti baru.
Ganti tutup radiator dengan spesifikasi yang sesuai dengan bawaan mobil.
Baca Juga: Radiator Mobil Pakai Air Biasa, Jangan Langsung Ganti Coolant, Ini Resikonya