Baca Juga: Mobil Bekas Irit BBM, Isuzu Panther Kotak Pernah Lomba Adu Irit Laga Pantura
Pada engine system dilakukan pemanasan solar melalui proses magnetisasi dengan memanfaatkan struktur alat medan magnet di aki. Sementara sistem aerodinamikanya dengan menutup gril depan dengan mika yang enteng dan murah.
Lantas pada bagian belakang dipasang sayap dari bahan mika. Lalu ditempel pula wheel guard yang dipasang di setiap ban yang tujuannya untuk mengurangi hambatan akibat angin yang keluar dari ulir roda.
Sedangkan anak-anak Universitas Gajah Mada Yogya punya trik memaksimalkan sistem pendinginan atau radiator. Caranya? "Buat lubang angin yang lebih besar. Jok mobil dibikin lebih ringan." ujar Bambang dari tim UGM tahun 2001 lalu.
Anak-anak Universitas Negeri Solo memaksimalkan fungsi sistem pemanasan solar. Bahkan tim ini sebelumnya melakukan tes Solo Salatiga. Hasilnya, jarak 22 km cuma menyedot 1 liter solar.
Akhirnya dewan juri pun menilai para peserta. Untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang dipakai, panitia mengaplikasikan fuel/flow meter consumption.
Panitia akan menentukan saat menyala atau mematikan alat ini. Pemenangnya ditentukan dari sini. Siapa yang menggunakan bahan bakar paling irit, dia lah pemenangnya.
Hasilnya, juara pertama direbut Universitas Kristen Indonesia dengan nilai 88,46. Tim ini menghabiskan bahan bakar sebanyak 1 liter untuk 33,869 km.
Unibraw, mantan juara tahun 1996 merebut posisi 2 dengan nilai 84,84. Tim ini mencatat keiritan 32,049 km/liter.
Disusul STTNAS dengan nilai 83,77 dan mencatat keiritan 35 km/liter. Rekor baru otomatis pecah.
Baca Juga: Harga Dexlite Naik, Beli Isuzu Panther Bekas Aja, Begini Cara Mengeceknya