Otoseken.id - Mobil keluaran tahun 2000 ke atas mayoritas sudah menggunakan sistem pasokan bahan bakar injeksi, sistem injeksi banyak memilliki kelebihan dibanding sistem karburator.
Mobil dengan sistem pasokan bahan bakar injeksi memiliki beragam kelebihan, antara lain konsumsi bahan bakar yang efisien, pemkaran lebih sempurna, rendah emisi dan tenaga optimal.
Dibandingkan sistem karburator yang simpel dan sederhana, pemilik mobil yang sudah berinjeksi harus lebih perhatian soal perawatan, karena sistem injeksi lebih rumit dan canggih.
Anton Chairyawan, mekanik bengkel Pondok Bambur Motor Servic mengatakan, sensor menjadi salah satu perhatian untuk mobil yang sudah bermesin injeksi.
“Karena sistem injeksi elektronik sudah diatur komputer, maka membutuhkan sensor untuk membaca berbagai hal," buka Anton Chairyawan, mekanik bengkel Pondok Bambur Motor Service, di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
"seperti pasokan bahan bakar dan udara, emisi hingga memantau kondisi mesin,” jawab Anton lagi.
Setidaknya ada 3 sensor penting yang butuh perawatan, diantara:
1. MAF Sensor
Mass Airflow Sensor (MAF) fungsinya untuk mengukur jumlah dan kepadatan udara yang masuk ke dalam mesin.
Baca Juga: Takut Ambil Mobil Tua Bertransmisi Matik? Simak Tips dari Bengkel Spesialis
ECU (Electronic Control Unit) atau komputer mesin dapat menentukan debit bahan bakar yang disemprotkan untuk mendapatkan rasio bahan bakar dan udara yang optimal.
Seiring usia, posisi MAF sensor yang berada di atas boks filter udara yang mengarah ke throttle body ini bisa kotor akibat terkontaminasi kotoran yang masuk bersama udara.
Akibatnya, membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah udara, jadi berkurang.
Efek yang akan ditimbulkan, mesin bakal bekerja dengan campuran yang terlalu kurus. Gejala Ini bisa bisa diketahui dari indikator check engine yang menyala.
Gejalanya yang umumya dialami yaitu kinerja mesin tersendat, putaran idle kasar atau putaran mesin dapat tiba-tiba berubah (naik turun).
Walaupun kondisi MAF sensor yang kotor atau tidak optimal ini tidak langsung berdampak fatal. Tapi jika tak cepat ditangani, karena hal ini bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar Anda menjadi sangat boros.
Nah, jika sensor ini hanya kotor, maka MAF sensor hanya perlu dibersihkan. Namun jika sudah rusak, tak ada jalan lain selain mengganti MAF sensor.
"Sebaiknya scan total mesin, sebelum divonis mengganti MAF sensor agar kerusakannya dapat diketahui secara pasti," saran Anton.
2. Oxgen Sensor
Sensor oksigen (oxygen sensor) merupakan sensor yang berfungsi untuk memantau emisi gas buang dan pembakaran di mesin dengan menghitung jumlah oksigen pada gas buang.
Jika bermasalah, akan membuat putaran mesin tersendat dan mudah mati.
Kerusakan pada sensor ini pun akan membuat lampu indikator check engine menyala.
Penyebab rusaknya oxygen sensor ini bervariasi, mulai dari penggunaan bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, penggunaan aditif bahan bakar secara berlebihan hingga kabel sensor yang rusak akibat usia.
“Untuk mengetahuinya, bisa dicek menggunakan engine scanner atau gas analyzer,” ujar Apau dari bengkel Advance Motor Sport di bilangan Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Jika rusak total, satu-satunya solusi ialah dengan mengganti sensor oksigen dengan yang baru.
3. TPS Sensor
Mobil modern umumnya sudah pakai TPS, Sesuai namanya, Throttle Position Sensor (TPS) letaknya ada di throttle body. Sensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle.
Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan.
Lazimnya seiring pemakaian kendaraan, throttle body bisa saja kotor atau ditumpuki deposit pada bagian katup dan dinding bagian dalamnya.
Hal ini yang dapat mengganggu performa kendaraan Anda, lantaran membuat pembacaan sensor TPS jadi tidak akurat.
Ciri-cirinya, akselerasi mobil terasa loyo dan kadang-kadang tersendat. Untuk mengusir kotoran tersebut, caranya cukup mudah.
Untuk mobil yang throttle body-nya memiliki mass airflow sensor, semprotkan cairan pembersih melalui lubang pemanasan klep.
Cairan ini akan ikut tersedot ke mulut throttle body, bersamaan dengan putaran mesin.
Sedangkan yang tidak memiliki airflow sensor, cukup lepas pipa karet yang menempel di mulut throttle body dengan mengendurkan baut klem yang mengikatnya.
Kemudian semprot bagian dalam throttle body dengan cairan pembersih, sambil menjaga mesin tetap menyala caranya mainkan pelatuk kabel gas.
Namun jika throttle position sensor ini rusak, wajib diganti. Biasanya karena faktor usia kendaraan, terlebih yang telah berusia di atas 5 tahun.
Baca Juga: Asap Knalpot Mobil Bau Menyengat dan Perih di Mata, kenali 3 Penyebabnya