"Metode kuras oli matik akan lebih awet buat transmisinya, kita menyarankan kuras karena kalau kuras oli di dalam transmisi benar-benar baru semua, tidak tercampur dengan oli yang lama," jelas Ucup.
Penggunan transmisi yang tidak benar misalnya mobil masih melaju dari D langsung pindah tuas transmisi ke R atau sebaliknya, bisa bikin transmisi rusak sampai jebol.
Bukan cuma di matik, mobil transmisi manual yang usianya lebih dari 20 tahun juga beberapa mengalami kasus kerusakan, umumnya kerusakannya pada Synchromes (Sinkromes).
Gejala kerusakan sikromes di transmisi manual ialah pada gigi percepatan tertentu misal gigi 4, gigi kembali ke netral dengan sendirinya.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Gejala Transmisi Mobil Matik Minta Overhaul, Simak
Lantas bagaimana tips membeli mobil tua?
Ucup menyarankan untuk lakukan test drive, transmisi matik yang masih sehat, jika posisi tuas sudah D, mobil akan melaju tanpa di gas.
Pastikan juga saat dari N ke D, tidak ada jedug, dan saat dikendarai, perpindahan gigi bagus dan tidak lemot atau delay.
Terakhir periksa kondisi fisik girboks transmisi matik, akan lebih baik jika mendapatkan unit yang tidak ada kebocoran oli atau rembesan oli.
Begitupun pada transmisi manual, pastikan tuas transmisi tidak keras, semua gigi masih aktif dan normal.
Namun gejala selip ketika berganti gigi pada mobil tua memang sering terjadi, ini karena kampas kopling yang sudah mulai menipis. Cukup mengganti kampas kopling saja.
Sedangkan kalau kerusakannya serius dengan gejala yang sudah dijelaskan, tentunya akan memakan biaya yang mahal untuk overhaul transmisi.
Baca Juga: Ingin Beli Mobil Matik Tua? Begini Tips Dari Bengkel Spesialis