Otoseken.id - Hujan yang terus menerus di awal tahun 2020 membuat beberapa mobil terendam banjir.
Sayangnya ada saja pemilik mobil yang lebih memilih menjual mobil terdampak banjir lantaran tidak mau repot.
Nah bagi rekan otoseken yang ingin mencari mobil bekas, ada tips untuk mengetahui mobil bekas terendam banjir.
"Mobil bekas banjir paling gampang bisa dideteksi dari mesin dan kondisi interior," buka Suryadi, kepala bengkel Astrido Toyota Fatmawati Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Toyota Alphard Kebanjiran Hingga level D, Perbaikannya Semakin Rumit)
Lebih lanjut Suryadi menjelaskan, mesin yang terkena banjir akan merusak mesin, air banjir masuk ke dalam dipstik oli akibatnya oli tercampur dengan air.
Selain itu air bisa masuk melalui air intake (saluran udara), air intake sendiri berperan sebagai penyuplai udara ke ruang pembakaran dari luar.
Dampak oli mesin yang terkontaminasi dengan air, suara mesin akan lebih kasar dari biasanya saat posisi idle dan tenaga akan terasa lebih berat akibat beban kerja mesin.
"Yang namanya air dan minyak (oli) itu kan berbeda, kalau sudah terkontaminasi pasti kualitas oli sudah berkurang, tidak melumasi mesin dengan baik, akibatnya suara mesin yang jadi kasar," katanya.
(Baca Juga: Ternyata Rem Mobil Tromol Lebih Berdampak Buruk Pasca Terendam Banjir)
Dampak buruk lain dari mobil terendam banjir adalah suara mesin kasar yang diakibatkan dari bearing yang rusak.
Suara kasar yang timbul di area ruang mesin bisa jadi dari komponen bearing fan belt, puli, ataupun kompresor AC.
ketika mesin dinyalakan, muncul bunyi decit dan suara kasar lantaran putarangan bearing yang tidak lancar akibat terendam air.
Untuk itu, dengarkan dengan teliti suara mesin di mobil yang akan Anda beli, apakah ada keanehan atau tidak.
Anda juga bisa memeriksa kualitas oli mesin melalui dipstik, kalau oli berwarna putih krem atau putih kecokelatan seperti susu, sudah dipastikan mobil bekas banjir.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR