Otoseken.id - Sobat sedang mencari mobil seken alias bekas di bawah Rp 100 juta?
Pilihan mobil ini bisa jadi alternatif untuk Anda yang ingin mempunyai mobil baru tetapi dana belum mencukupi.
Walaupun tergolong mobil bekas murah, model-model yang ditawarkan masih tahun muda dan juga berkualitas.
Hal ini akan memudahkan Anda untuk mencari dan memilih mobil murah bekas dalam kondisi terbaik.
(Baca Juga: Toyota Kijang Innova Diesel Tipe V Banyak Diburu, Ini Alasannya)
Akan tetapi ada catatan sebelum memilih mobil bekas di bawah Rp 100 juta incaran.
Karena statusnya bekas, jangan lupa untuk memeriksa model yang Anda pilih.
Baik dengan mengecek tawaran fitur maupun spesifikasi, harga mobil bekas tersebut di pasaran hingga cek kondisi.
"Mobil bekas paling banyak di cari konsumen yaitu Toyota Avanza,disamping harganya cukup terjangkau dan juga suku cadang sperpart nya banyak," ucap Jaya Sukarna pemilik dealer Jaya Mobil di Latumenten Raya, No 3, Jakarta Barat.
(Baca Juga: Daftar Harga Spare Parts Fast Moving Toyota Innova Mulai Rp 9 Ribu, Kampas Rem, Oli transmisi Hingga Gasket oli)
Silakan disimak daftar harga mobil di bawah Rp 100 Juta yang berhasil GridOto.com rangkum dari para pedagang dan Pricelist mobil bekas GridOto.com:
| Tahun | Spesifikasi | Harga | |
Chevrolet Spin 1.2 Petrol LT M/T | 2014 | 1.200 cc, 85 dk | Rp 90 Juta | |
Chevrolet Spark All New A/T | 2013 | 1.000 cc, 98 dk | Rp 85Juta | |
Daihatsu Xenia 1.3 Li Family VVT-I | 2017 | 1000 cc, 60 dk | Rp 85Juta | |
Honda Brio Satya A M/T | 2015 | 1.200 cc, 89 dk | Rp 90Juta | |
Honda Jazz IDSI M/T | 2008 | 1.500 cc, 110 dk | Rp 80Juta | |
Isuzu Panther New Touring A/T | 2001 | 2.500 cc, 80 dk | Rp 75Juta | |
Toyota Rush S A/T 2007 | 2007 | 1.500 cc, 110 dk | Rp 95Juta | |
Toyota Avanza G VVT-I A/T 2010 | 2010 | 1.500 cc, 110 dk | Rp 85Juta | |
Toyota Kijang Innova G M/T | 2006 | 2.000 cc, 136 dk | Rp 95 juta | |
Toyota Yaris J A/T | 2009 | 1.500 cc, 107 dk | Rp 80 Juta |
Jurus Merawat Mesin Diesel Turbo Toyota Fortuner, Innova, Pajero, 2 Hal Ini Panduannya
Otoseken.id - Mobil diesel turbo seperti Toyota Fortuner, Kijang Innova, Mitsubishi Pajero dan Isuzu Panther laris manis di pasar mobil bekas.
Selain konsumsi solar yang lebih irit dari mesin bensin, tenaga mesin diesel ini dianggap lebih bertenaga karena dilengkapi piranti turbo
Sebagai salah satu piranti pendongkrak tenaga mesin, turbo termasuk yang banyak luput perawatannya oleh para pemilik mobil.
Banyak sekali terjadi turbo jebol karena perawatannya kurang diperhatikan dan dianggap enteng oleh pemilik mobil.
Baca Juga: Daftar Harga Toyota All new Fortuner Bekas, Tahun Segini Cuma Rp 360 Juta
Padahal kalau sampai jebol, harganya bisa sampai puluhan juta kalau ganti baru!
Memang ada yang jual seken eks limbahan, namun kualitas unitnya belum tentu bagus kan?
Nah, berikut ini ada tips untuk menjaga dan merawat turbo agar tetap awet. Cekidot sob!
1. Jaga Kualitas Oli
Mesin diesel pada era common-rail sudah jauh lebih sempurna dibandingkan mesin diesel turbo konvensional. Baik dari konstruksi turbo itu sendiri hingga sistem pelumasan turbo. Umur turbo masa kini pun lebih panjang dibandingkan turbo zaman dahulu.
Baca Juga: Toyota Innova, Ford Everest, Hingga Pajero Sport Bekas, Daftar Mobil Diesel Termurah Rp 80 Jutaan
Untuk itu pelumasan jadi faktor utama dalam menjaga masa pakai turbo. Pemilik mobil harus disiplin mengecek kapasitas oli di dalam ruang mesin agar tetap penuh jangan sampai kurang.
“Saat kapasitas oli berkurang, tentu pelumasan turbo juga akan kurang optimal,” jelas Moehammad Sobirin dari Surya Mas Diesel di kawasan Kemanggisan, Jakbar. “Yang pasti, jangan sampai telat ganti oli,” tambahnya.
Karena oli yang sudah lewat waktu pengagntiannya, akan berpotensi besar mengandung serbuk besi. Serbuk besi atau biasa dikenal ‘gram-graman’ tersebut akan bahaya bila melewati area pelumasan bilah turbin.
“Hal terburuk yang bisa terjadi adalah akan membuat putaran turbin turbo jadi macet,” ucap Moeh, sapaan akrabnya.
Tingkat viskositas atau kekentalan oli pun berperan penting dalam menjaga turbo pada diesel common-rail. “Karena sudah canggih, oli yang digunakan pun juga harus encer. Seperti oli yang digunakan mesin bensin yang menggunakan turbo,” ucap Theodorus Surya Jaya, juragan REV Engineering.
Baca Juga: Daftar Harga SUV Tangguh Toyota Fortuner Bekas, Harga Jual Murah Tipe Ini Paling Laris Manis
Viskositas oli 5W-30, 5W-40, 10W-40 atau 15W-40 dianjurkan untuk mesin diesel common-rail. “Dengan oli yang sangat encer. Pelumasan turbo pun jadi lebih baik hingga kecelah sempit dibagian turbo. Dan saat putaran dan tekanan turbo dalam kondisi tinggi, oli tetap melumasi turbo dengan benar,” jelas Teddy, sapaan akrabnya.
Menurut Sartono, Technical Leader Auto2000 Bintaro, "Gunakan oli mesin yg sesuai dengan spek kendaraan atau yang lebih tinggi, karena sistem pelumasan dan pendinginan turbo melalui oli mesin. Lalu ganti atau bersihkan saringan udara secara rutin setiap servis berkala, sehingga udara yang masuk ke intake manifold melalui turbo juga bersih," jelasnya.
Terakhir, biarkan mesin idling atau langsam selama beberapa menit sebelum dimatikan untuk turbocharger cooling down dengan pelumasan oli mesin. Atau kalau mau lebih mudah, tambahkan piranti turbo timer saja.
2. Harus Bersih
Pabrikan mobil sebenarnya sudah mengoptimalkan fisik dan kerja dari turbo itu sendiri. “Selama kita selalu mengikuti prosedur dan rutin servis berkala dari pabrikan, pasti turbo lebih awet," ucap Riza, pengguna Mitsubishi Pajero Sport 2013. Terbukti mobilnya sejak baru belum pernah bermasalah dengan turbonya.
Baca Juga: Teluk Pucung Bekasi, Jadi Kuburan Ratusan Mobil dan Motor, Kondisi Mengenaskan
Contohnya soal bahan bakar, diesel common-rail memang sangat disarankan pakai bahan bakar solar rendah sulfur. Kotoran yang terbawa dari ruang bakar menuju turbo akan berpotensi merusak piranti itu. “Selain itu, kotoran juga bisa terbawa dari intake. Itu kenapa kita juga harus menjaga kebersihan filter udara, supaya kotoran tidak terhisap mesin,” ucap Sobirin yang biasa menangani SUV diesel.
“Penggunaan filter udara yang hambatan sedikit, akan membawa kotoran kasar hingga ke turbo. Itu akan mengakibatkan bilah turbin jadi baret dan juga bisa merusak bearing turbin tersebut. Jadi penggunaan filter pun harus diperhatikan, jangan sembarangan ganti atau dibiarkan kotor,” ucap Teddy.
Surya Mas Diesel
Jl. KH Taisir no. 88 (dekat kampus Binus lama), Kemanggisan, Jakbar.
Telp. 021-53690048, 0877-85404482
Rev Engineering
Jl. Panjang No.70, Kedoya Selatan, Kenin Jeruk, Jakbar
Telp. 021-56969026
Biaya Ganti Karet Kaca Toyota Innova Per Pintu, Mulai Rp 100 Ribuan
Otoseken.id - Di mobil bekas, karet kaca pintu sering banget terabaikan hingga kondisinya sudah tidak bisa mencegah air masuk.
Padahal, karet kaca memiliki fungsi yang penting, salah satunya adalah menahan air masuk ke bagian dalam pintu.
Menurut Muhammad Hafiz, Pemilik Bengkel Laris Jaya Motor, karet kaca bisa menjadi malfungsi seiring usia pakai.
"Umur karet itu kalau dia sering kena panas, mungkin 3-4 tahun udah keras karetnya," ucap Hafiz kepada GridOto.com, Selasa (14/1/2020).
(Baca Juga: Pilihan Jenis-jenis Karet Pintu Mobil, Berikut Harganya Dipasaran)
Jika tidak diganti, ada dua efek negatif yang bisa menghantui mobil sobat.
"Kalau enggak diganti, efeknya air bisa masuk, dan kaca juga bisa jadi baret saat dibuka atau ditutup," imbuhnya.
Untuk biaya penggantiannya, menurut Hafiz tergantung dari jenis mobil.
Ambil contoh Toyota Avanza, biayanya Rp 100 ribu per pintu.
(Baca Juga: Perbandingan Engine Mounting Bahan Karet Vs Polyurethane, Bagus Mana?)
"Karet kaca untuk Avanza Rp 100 ribu per pintu, itu barangnya original Toyota," ucapnya.
Sedangkan, untuk Toyota Innova biayanya mulai Rp 125 ribu hingga Rp 175 ribu.
"Kalau yang standar (warna hitam) itu Rp 125 per pintu, original. Kalau yang ada list chrome-nya sekitar Rp 175 ribu," imbuhnya.
Sementara, untuk Toyota Rush banderolnya Rp 150 ribu per-pintu.
Laris Jaya Motor: Pusat Otomotif Bintaro Trade Center, blok H1 no.26-27-28. (Hafiz: 081310250235)
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR