Otoseken.id - Banyak pemilik mobil yang belum tahu istilah jenis ban eco atau eco tire.
Ban eco ini cukup banyak digunakan di segmen LCGC atau Low MPV di Indonesia.
Supaya lebih paham, ini dia yang dimaksud dengan ban eco atau eco tire.
"Eco yang dimaksud ini sebenarnya sebuah rancangan pabrikan ban mobil agar ban yang dipakai lebih ekonomis biaya," buka Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban, Jl. Mahakam, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Penyebab Ban Mobil Bekas Berumur Singkat, Alur Ban Banyak Batu Krikil
Ban eco memprioritaskan efisiensi bahan bakar dan harga jual yang terjangkau demi menghemat biaya pengeluaran untuk pemakaian mobil.
Konstruksi dari ban eco dirancang untuk memiliki rolling resistance yang rendah, mobil lebih mudah melaju tanpa memerlukan tenaga mesin ekstra.
"Ban eco menggunakan material karet dengan senyawa kimia khusus dari setiap pabrikan ban yang didominasi oleh kandungan silika untuk memudahkan ban bergulir di permukaan jalan," terang Wibowo.
Lanjut Wibowo, bukan berarti ban eco memiliki grip yang sangat buruk karena bukan hanya dari penggunaan material karet ban saja yang dilihat.
Baca Juga: 3 Penyebab Ban Mobil Bekas Habis Atau Botak Tidak Merata, Bikin Bahaya!
Di balik penggunaan material karet, ban eco memiliki konstruksi yang dirancang membuat tapak ban tetap bisa menempel di permukaan jalan dengan baik.
"Kalau ban konvensional kuncinya pada jenis alur tapak ban, kalau ban eco lebih mengedepankan penggunaan teknologi karet dan konstruksi ban itu sendiri," tekan Wibowo.
3 Penyebab Ban Mobil Bekas Habis Atau Botak Tidak Merata, Bikin Bahaya!
Otoseken.id - Di mobil bekas, sokbreker dan ban jadi komponen penting di kaki-kaki.
Sokbreker berfungsi sebagai meredam guncangan saat mobil melewati jalan yang tidak rata.
Seiring usia pemakaian dan macam-macam jalan yang dilalui, kemampuan peredam sokbreker akan berkurang.
Nah, kerusakan yang disebabkan dari sokbreker dapat berimbas ke ban mobil yang kemakan atau aus secara tidak merata.
Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya
"Keausan ban yang enggak rata, lebih memakan ban bagian luar, kemungkinan besar ada kerusakan di sokbrekernya," kata Ujang dari bengkel spesialis sokbreker Fajar Auto, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jika ada kebocoran oli di sokbreker, diindikasikan seal yang sudah aus, dan juga periksa apakah fisik masih bagus dalam arti tidak ada yang baret ataupun penyok.
Selain tanda-tanda secara fisik, sokbreker yang rusak dapat dirasakan dari bantingan mobil yang terasa lebih keras akibat piston dari sokbreker yang tidak bekerja secara maksimal.
![Ilustrasi ban mobil](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otoseken.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/01/03/3392921368.jpg)
"Sokbreker yang sudah rusak kinerja pistonnya tidak maksimal, akibatnya saat di jalan tidak rata, sokbreker kurang meredam guncangan," katanya.
Kerusakan sokbreker juga ditandai dengan bunyi-bunyi di bagian kaki-kaki diiringi suara jedug seperti mentok.
Baca Juga: Cara Mudah Bedakan Ban Mobil Jenis Bias Atau Radial, Cuma Lihat Ini
Selain dari sokbreker, keausan ban yang tidak merata juga disebabkan karena mobil tidak pernah di spooring dan balancing.
Tekanan angin yang tidak ideal pun juga bisa jadi penyebabnya, seperti kelebihan atau kekurangan tekanan angin.
Nah tekanan angin yang ideal sudah dianjurkan dari pabrikan mobil, Anda dapat melihat tekanan angin yang ideal di stiker atau plat besi yang terletak di pilar B bawah bagian pengemudi.
![Ban Aus Tidak Merata](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2019/11/13/551852475.jpg)
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR