Kedua model People Carrier memiliki bonnet (kap mesin) atau tidak, hal ini mengandung konsekuensi positif maupun negatif.
Suzuki memilih desain tanpa bonnet untuk memperoleh daya angkut optimal dengan mengandalkan kabin lapang.
Hal ini dilakukan Suzuki mengingat kebutuhan pasar Tanah Air yang begitu mengutamakan daya angkut ke timbang kenyamanan berkendara.
(Baca Juga: Lelang Mobil Suzuki APV, Kemenkeu Buka Harga Mulai Rp 50 Jutaan)
Ditambah lagi Suzuki sangat sukses dengan model tanpa bonnet melalui penjualan Carry di Indonesia.
Untuk mempertahankan kelegaan kabin, tentu mesin kolong menjadi pilihan mutlak pada APV. Berikut dengan penggerak belakang yang tetap diyakini Suzuki cocok untuk wilayah di Indonesia dan andal ketika mobil dimuati beban penuh.
Kekuarang mesin kolong pun diantisipasi Suzuki dengan membekali peredam di area mesin dan dibuat tahan api serta lebih tebal agar panas tidak mudah menerobos masuk ke dalam kabin penumpang.
Suara mesin diantisipasi dengan penambahan peredam suara. Hasilnya, APV menjadi alat transportasi serbaguna, berAC dingin, dan kabin cukup hening.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR