Otoseken.id - Di mobil bekas, kampas rem bekerja berdasarkan tekanan dari kaliper.
Seiring waktu, kampas rem akan abis karena gesekan tersebut.
Idealnya, kampas rem harus habis merata pada di seluruh roda.
Bila terjadi keausan kampas rem yang tidak merata maka ada komponen yang tidak beres.
Marenno Joshuara dari Karunia Jaya Abadi 2 (KJA 2) salah satu bengkel spesialis mobil BMW di Jakarta Timur mengatakan ada tiga komponen yang menyebabkan kampas rem tidak rata.
Baca Juga: Daftar Mobil Bekas Rp 30 Jutaan, Toyota Starlet, Katana, Panther Hingga Feroza
"Bisa jadi keausan kampas rem tidak rata bisa disebabkan karena piringan cakram yang tidak rata antara roda kiri dan kanan," buka Reno sapaan akrabnya.
"Selain itu bisa juga diakibatkan adanya angin palsu yang membuat tekanan rem berbeda," tambahnya.
Angin palsu bisa terjadi saat menguras minyak rem.
Penyebab ketiga adalah piston kaliper yang macet.
Piston kaliper yang macet akan membuat tekanan ke kampas rem juga menjadi tidak rata.
Baca Juga: Transmisi Matik Mobil Bekas Bermasalah, Oli Menetes, Ini Penyebabnya
Bila ditemui kampas rem yang habis tidak rata ada baiknya lakukan pengecekan segera.
"Karena dengan kampas rem yang habis tidak rata akan mengganggu sistem pengereman mobil," tutup Reno.
Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya
Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).
Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.
Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.
"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.
Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.
"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.
Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya
"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.
Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR