Otoseken.id - Sering pemakaian, fan belt di mesin mobil bekas akan mengalami keausan.
Kalau tidak dicek kondisinya, bisa-bisa putus di jalan tuh sob.
Karena terus berputar dan bergesekan maka suatu waktu akan mengalami keausan.
Kalau putus, pompa pendingin mesin, alternator, kompresor AC mobil dan sebagainya jadi tidak bekerja.
Baca Juga: Mobil Bekas Jarang Dipakai, Piringan Cakram Berkarat, Ini Dia Penyebab
Untuk mengetahuinya maka harus dilakukan pengecekan.
"Fan belt lama kelamaan juga akan mengalami mulur sehingga akan bertambah panjang," buka Bambang Supriyadi, Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu motor (ADM).
"Bertambah panjang fan belt bisa didengar adanya bunyi berdecit ketika mesin mulai hidup," tambahnya.
Namun, bunyi ini belum tentu menandakan fan belt harus diganti, tapi ia harus dicek karena fan belt mulai kendur.
Baca Juga: 5 Ciri Ban Mobil Bekas Harus Diganti Agar Gak Celaka, Ini Tandanya
Bila dicek karet fan belt sudah mengalami retak halus maupun kasar, ini tandanya harus segera diganti.
"Fan belt yang sudah mulai retak karena karet sudah tidak elastis dan mulai getas," sebut Bambang.
Retak ini adalah pemicu fan belt bisa putus ketika mesin sedang bekerja.
Jangan biarkan fan belt yang mulai retak tapi tidak diganti karena akan sangat berbahaya bila putus di tengah jalan.
Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya
Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).
Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.
Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.
"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.
Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.
"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.
Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya
"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.
Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR