Otoseken.id - Memasang panel carbon supaya tampilan mobil maupun motor menjadi lebih keren dan terlihat mahal.
Penggunaan part carbon fiber biasanya diaplikasikan di body, cover spion, bumper, konsol tengah, kap mesin, dan seagainya.
Selain sebagai fungsi estetika, serat carbon juga berfungsi sebagai lapisan penguat tapi memiliki bobot yang ringan.
Harga yang dipatok untuk pemasangan panel carbon yang asli harganya cukup mahal, sebagai contoh harga yang ditawarkan Prestige Carbon di Kebon Jeruk Jakarta Barat, untuk melapisi kap mesin All New Honda Brio saja biayanya Rp 5,5 juta, cover spion mulai dari Rp 600 ribu, dan spakbor depan Honda ADV Rp 750 ribu.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Reborn Pasang Carbon Fiber, Harga Mulai Rp 150 Ribuan
Namun untuk menyiasati atau menekan harga yang murah, penggunaan carbon palsu dengan cara carbon water printing dan stiker.
Lalu bagaimana membedakan panel carbon yang asli dengan yang palsu?
Cara paling gampang membedakan panel carbon yang asli dan yang palsu adalah secara fisik.
Panel carbon yang asli memiliki efek 3D (tiga dimensi) dan efek 3D lebih bersinar jika terpantul sinar.
Baca Juga: Mazda MR90 Disulap jadi Porsche Carrera 930, Harga Auto Selangit
Sedangkan panel carbon water printing dan stiker tidak memiliki efek 3D, pola carbon lebih statis atau flat.
"Yang asli efek 3D-nya timbul, kalau yang paslu tampilan lebih flat," ucap Christopher Nicholas, pemilik workshop Prestige Carbon, di Kedoya Utara Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Selain dari efek 3D, bisa juga dibedakan dari pola motif anyaman carbon, motif anyaman carbon asli sedikit tidak rata, sedangkan carbon water printing dan stiker memiliki pola motif anyaman yang terarut dan konsisten.
"Sebaik apapun carbon asli pasti sedikit tidak rata karena memang itu real anyaman serat carbon, bukan dari foto seperti stiker, terang Christoper.
Baca Juga: Bikin Ganteng Honda Civic FD2, Segini Biaya Pasang Body Kit Type R
"Ketika kena tekukan pasti bentuk pola anyamannya sedikit berubah, mengikuti lekukan," lanjutnya.
Kemudian cara terakhir bisa dirasakan dengan mengetuk panel carbon, ketika diketuk carbon asli seperti lempengan logam tipis tapi pas dipegang mirip plastik.
Sedangkan panel carbon palsu mengikuti panel bawaannya apakah melapisi plastik atau besi, jika carbon melapisi plastik, jika diketuk akan terasa plastik.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR