Otoseken.id - kendaraan yang beredar dijalanan diwajibkan lolos uji emisi gas buang kendaraan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ada banyak faktor yang bisa memicu tingginya emisi gas buang yang dikeluarkan dari mesin mobil.
Salah satunya kondisi filter udara yang tidak dibersihkan bisa menjadi penyebab mobil tidak lolos uji emisi.
"Kalau filter udara kotor pasokan udara yang masuk ke ruang bakar jadi berkurang," tekan Rendi Kristiya, Kepala Mekanik bengkel Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
Lanjut Rendi, jika pasokan udara di ruang bakar berkurang maka unsur karbon monoksida (CO) yang dihasilkan semakin besar.
Dimana CO menjadi salah satu parameter utama dalam uji emisi gas buang dengan ambang batas 1,5% Vol.
"Terutama di Jakarta atau kota-kota besar kandungan CO yang dihasilkan cenderung tinggi," tutur Rendi.
Bukan tanpa sebab, Rendi menilai kualitas udara di kota besar cenderung jelek sehingga filter udara cepat kotor.
Baca Juga: Begini Cara Agar Mobil Bekas Bisa Lolos Uji Emisi Gas Buang Kendaraan
Rendi menyarankan untuk mengganti filter udara sesuai dengan interval waktu penggantian supaya pasokan udara ke ruang bakar tetap optimal.
"Atau bisa ganti setengah lebih cepat dari interval normal kalau mobil sering dipakai," ujar Rendi.
Begini Cara Agar Mobil Bekas Bisa Lolos Uji Emisi Gas Buang Kendaraan
Otoseken.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan mobil pribadi Mulai awal 2021 harus lolos uji emisi.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Namun tidak perlu khawatir tidak lulus, ada tips yang bisa Anda lakukan agar mobil bisa lolos uji emisi gas buang kendaraan.
Perlu diingat, parameter ambang batas emisi gas buang di Indonesia berpatokan pada parameter karbon monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama untuk mobil mesin bensin produksi di atas 2007.
"Pastikan saluran intake dan filter udara dalam keadaan bersih, karena akan berpengaruh pada angka HC," tutur Rendi Kristiya, Kepala Mekanik bengkel Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.
Jika bagian tersebut kotor bisa menghambat aliran udara masuk ke ruang mesin, angka HC bisa semakin tinggi karena pasokan udara yang kurang saat proses pembakaran.
Begitu juga untuk memperhatikan kondisi koil dan busi agar tetap bagus sebelum dilakukan uji emisi sehingga pembakaran tetap terjaga.
Baca Juga: Penyebab Mobil Manual Tercium Bau Sangit Atau Hangus, Komponen Ini Biangnya
Pembakaran yang sempurna bisa menekan angka CO karena minimnya endapan karbon di ruang bakar dari sisa pembakaran tidak sempurna.
"Bisa dibantu pakai carbon cleaner agar ruang bakar bersih dan emisi gas buang yang dikeluarkan lebih rendah," tutur Rendi.
Pastikan juga mesin mobil bisa bekerja dalam suhu optimal saat uji emisi, seperti mengecek sistem pendinginan, kualitas oli mesin, serta packing mesin.
"Kalau ada kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO, atau oli yang jelek bisa membebani kerja mesin sehingga emisi gas buang lebih besar," terang Rendi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bunyi Berdecit dari Rem Mobil Bekas, Mudah Banget
Tidak luput dari perhatian juga sensor oksigen dan komponen catalytic converter harus dalam kondisi bersih dan tidak rusak.
Sensor oksigen mendeteksi asupan udara yang diperlukan saat proses pembakaran agar angka Air Fuel Ratio (AFR) tepat.
"Catalytic converter juga berfungsi untuk mengubah emisi gas buang beracun jadi udara bersih, kalau rusak emisi yang dikeluarkan cenderung beracun dan mengagalkan uji emisi," tekan Rendi.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR