Otoseken.id - Pemerintah rencanya akan memberikan Relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) mobil baru yang diperluas ke mobil berkapasitas 2.500 cc.
Wacana relaksasi PPnBM mobil baru tersebut, berlaku untuk mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 hingga 2.500 cc, serta kandungan komponen lokal 70 persen lebih.
Menaggapi hal in, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menilai, semua kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebenarnya ditujukan untuk para konsumen. Pihaknya selaku produsen akan lebih fokus pada investasi dan produksi mobil-mobil yang akan dibeli oleh konsumen.
Ia pun menyebut bahwa rencana perluasan insentif PPnBM tersebut cukup wajar digaungkan oleh pemerintah. Apalagi, insentif itu ditujukan kepada produk mobil dengan kandungan local purchase yang tinggi dan bisa diekspor ke luar negeri. “Insentif ini akan memutar perekonomian nasional,” ujarnya yang dikutip dari kontan.co.id.
Baca Juga: Rencana Relaksasi PPnBM Mobil 2.500 cc, Harga Toyota Innova Bekas Malah Naik
Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, insentif PPnBM untuk mobil berkapasitas mesin sampai 1.500 cc yang berlaku saat ini sebenarnya sudah sangat tepat. Sebab, segmen tersebut mewakili volume pasar terbesar dan karakter konsumen yang memang membutuhkan insentif itu.
Walau begitu, perluasan segmen kendaraan hingga 2.500 cc yang mendapat relaksasi PPnBM juga sangat mungkin terjadi dan bisa memberi kontribusi peningkatan pertumbuhan pasar otomotif domestik. Pemerintah pun sebaiknya mempertimbangkan dengan cermat syarat local purchase saat hendak memberikan insentif pajak untuk mobil berkapasitas 2.500 cc.
“Jika tujuannya untuk mendorong pertumbuhan industri, kami menilai bahwa dengan menurunkan local purchase ke kisaran 50%--60% untuk semua segmen, maka akan memberikan dampak positif yang lebih besar terutama bagi UKM dan pemasok lokal,” terang Billy.
Dia menilai, usulan seperti itu kelak dapat mendorong lebih banyak pelaku industri otomotif dari berbagai segmen produk mobil yang mendapat manfaat hadirnya relaksasi PPnBM.
Baca Juga: Dampak PPnBM 0 Persen, Harga Mobil Bekas Sulit Turun, Ini Alasannya
Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra enggan berkomentar banyak soal rencana pemberian stimulus PPnBM bagi kendaraan roda empat berkapasitas 2.500 cc. Hal ini lantaran ADM tidak menjual mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc.
Namun demikian, perluasan insentif untuk segmen tertentu tetap dibutuhkan mengingat industri otomotif Indonesia masih menghadapi tekanan di masa pandemi Covid-19. “Tujuannya kan baik untuk menstimulus pertumbuhan pasar otomotif yang terpuruk,” tandas dia.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mobil kapasitas 2.500 cc berpeluang dapat insentif PPnBM, begini respons sejumlah APM
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Kontan.co.id |
KOMENTAR