Otoseken.id - Di mobil zaman now, tentu sudah menggunakan power steering.
Fungsinya untuk memudahkan pengemudi berbelok ke kanan dan ke kiri.
Umumnya power steering ada 3 jenis, yakni power steering hidraulis, elektrik, dan hybrid (hidraulis dan elektrik).
Beda dengan Power steering jenis hidraulis, power steering jenis elektrik (electric power steering) tidak memerlukan cairan atau oli pelumas, sebab electric power steering mengandalkan motor listrik dan ECU.
"Perbedaan Electric power steering (EPS) dengan hydraulic power steering adalah pada sistem steering assistnya, sistem EPS menggunakan motor listrik dengan arus listrik dari ECU berdasarkan inputan sinyal," terang Erwin Surianto, Kepala bengkel Auto2000 Pasar kemis Tangerang.
Baca Juga: Pantas Electronic Power Steering Sering Jebol, Ternyata 'Musuhan Sama Parkiran'
Nah inputan sinyal-sinyal tadi dari berbagai sensor, diantaranya sensor kecepatan kendaraan, sensor torsi pada steering column dan sebagainya.
Sementara power steering jenis hidraulis yaitu dengan mengandalkan fluida.
"Pada power steering model Hydraulic steering, assist menggunakan fluida power
steering ATF yang ditekan oleh pompa power steering dan diteruskan ke power steering rack," lanjut Erwin.
Nah karena memiliki prinsip kerja yang berbeda, perawatannya pun berbeda pula. EPS tidak memerlukan cairan atau oli power steering.
Baca Juga: Rekondisi Electric Power Steering Mobil Rusak, Biayanya Lebih Murah Dari Beli Baru?
Sistem electric power steering ini termasuk less maintenance atau minim perawatan, namun tetap ada perhatian khusus agar komponen ini tidak rusak.
"Sejauh ini tidak ada perawatan secara khusus pada sistem EPS, hanya saja sebagaimana komponen kelistrikan secara umum, harus dihindarkan dari berbagai cairan seperti air," katanya.
Karena air musuh utama dari komponen-komponen electric power steering (EPS), jadi sebisa mungkin hindari genangan banjir yang cukup tinggi, karena ini dapat merusak komponen motor listrik dan kelistrikan dari EPS.
"Kemudian apabila kita memarkirkan kendaraan kita, sebaiknya posisi setir diluruskan atau setir jangan posisi belok, sehingga hal ini dapat meminimalisir kinerja beban EPS." tutup Erwin Surianto, kepala bengkel Auto2000 Pasar kemis, Tangerang.
Cara Mudah Bikin Awet Power Steering Hidraulis di Mobil Bekas
Otoseken.id - Cara kerja power steering di mobil untuk membuat putaran setir lebih ringan.
Salah satu tipe power steering yang masih banyak digunakan yakni Hydraulic Power Steering (HPS).
Power steering hidraulis ini memanfaatkan tekanan oli yang diatur oleh pompa agar bisa memperingan putaran gir pinion yang menggerakkan rack shaft.
Agar semua komponen bekerja sesuai tugasnya maka dibutuhkan juga perawatan agar kondisi power steering tetap prima.
Baca Juga: Begini Tips Merawat Power Steering Jenis Elektrik, Lebih Mudah Sob
Saat GridOto.com berkunjung ke bengkel spesialis power steering Intan motor 77 (IM77), Budhi pemilik bengkel menyebutkan ada 2 hal yang wajib diperhatikan agar power steering mobil bisa awet.
"Sebenarnya, perawatan power steering hidraulis itu enggak susah, buka Budhi yang bengkelnya ada di Jl. Harapan Indah, Medan Satria, Bekasi.
"Hal yang pertama yang wajib diperhatikan adalah penggantian oli power stering harus dilakukan rutin, maksimal 6 bulan sekali kuras dan ganti baru," tambahnya.
Oli yang berada di dalam power steering akan menurun kemampuannya untuk memberi tekanan dan melumasi komponen.
Baca Juga: Bengkel Spesialis Power Steering di Bekasi, Cuma 5 Jam Langsung Kelar
Bila oli power steering dibiarkan lama bisa membuat bagian sil karet mudah getas dan mengeras.
"Betul, sil karet power steering rawan getas dan keras karena oli power steering yang enggak diganti lama," sebutnya.
Hal ini berlaku untuk mobil yang memiliki jam terbang tinggi ataupun mobil yang jarang dipakai.
Untuk hal kedua adalah karet boot power steering sebagai penutup long tie rod.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Power Steering Hidraulis di Mobil Terasa Berat
Karet power steering yang sudah sobek tapi tidak diganti bisa menyebabkan sil power steering mudah jebol.
"Karet boot bolong kecil saja bisa bikin kotoran masuk dan menumpuk, kalau sudah begini pasti sil akan rusak karena kotor dan dibiarkan," bebernya.
Jadi bila karet boot sudah sobek walau sedikit lebih baik ganti baru.
Dua hal tersebut bila diperhatikan bisa membuat power steering hidraulis bisa bertahan sampai 5 tahun bahkan lebih.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR