Sementara ketika dipacu di jalan luar kota 12,25 km per liternya Tentu ini ada pengaruh dari throttle by wire yang bikin bukaan skep tidak semau kaki pengemudi, dari injakan di pedal, komputer akan mengaturnya dulu, antara putaran mesin serta campuran bahan bakar lebih ideal masuk ke dalam ruang bakar.
Tetapi peranti ini memberikan sedikit ganjalan ketika melibas rute tanjakan dan akan menyalip kendaraan di depan, tarikan agak kurang responsif, meski kemudian mesin langsung 'cepat tanggap' membawa tunggangan melejit dengan cepat.
Sementara suspensi belakang independen, menyajikai kestabilan saat menikung cepat dengan kecepatan di atas 130 km/jam, begitu juga saat digeber di jalan lurus.
Baca Juga: Sebelum Dibeli, Yuk Cek Dahulu Kondisi Mesin Suzuki Vitara, Escudo dan Sidekick
Namun itu hanya berlaku ketika ada penumpang dan pengemudi di bangku depan saja. Begitu sarat muatan (5 orang dewasa) plus barang bawaan, suspensi malah terasa turlalu empuk, sehingga ada gejala sedikit limbung kala menikung.
Tetapi, Grand Vitara merupakan SUV modern yang memberikan jawaban bagi penggema' 'SUV sejati' dengan penggerak roda belakang (selain 4WD, tentunya). Di mana ada keseimbangan distribusi bobot, antara berat mesin di depan dengan bobot gardan dan as kopel di belakang.
Begitu pula distribusi 'pemanfaatan' kaki-kaki, kondisi roda ciepan 'bekerja keras' sebagai tunpuan saat membelok sekaligus menerima beban penggerak mobil tidak akan terjadi.
Komponen kaki-kaki penggerak roda belakang relatif lebih awet, meski konsekuensinya ruang di kolong dan bobot mobil bertambah.
Alasan inilah yang ntembuat salah satu produsen mobil terkemuka di Jerman pun keukeuh dengan tarikan roda belakang pada mobil produknya. Memang cukup mengasyikkan, ketika bermanuver tak ada gejala understeer layaknya mobil berpenggerak roda depan.
Posted : Minggu, 10 Oktober 2021 | 15:36 WIB| Last updated : Selasa, 30 Mei 2023 | 12:40 WIB
KOMENTAR