Karena transmisi matik CVT mengandalkan sabuk baja, akibat terlalu sering berakselerasi secara agresif, Komponen belt ini bisa jadi kendur bahkan putus meskipun sabuk baja.
2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Fitur Tiptronic Secara Agresif
Mobil matik modern beberapa pabrikan sudah menyematkan fitur tiptronic, fitur ini dapat mengganti gigi secara manual dan merasakan sensasi seperti mengemudikan mobil transmisi manual tanpa harus menginjak pedal kopling.
Bila penggunaan tiptronic atau paddle shift yang terlalu agresif dan terlalu sering, umur transmisi lebih pendek, dampak yang paling kerasa adalah kompenen kampas kopling matik yang lebih cepat aus.
Baca Juga: Kesalahan Memakai Mobil Matik, Bikin Transmisi Matik Cepat Rusak
3. Jangan Sering Melalui Medan Berat
Khusus untuk transmisi matik jenis CVT lagi, Hermas menekankan untuk matik jenis CVT tidak disarankan untuk sering melalui medan yang berat.
Transmisi matik CVT dirancang untuk berkendara lebih nyaman di perkotaan, maka dari itu transmisi CVT tidak dianjurkan untuk sering dibawa ke medan yang berat seperti jalur menanjak.
Hal ini berimbas ke umur transmisi CVT yang tidak berumur panjang, atau tidak awet.
4. Saat Melaju Secara Kebalikan, Pastikan Mobil Berhenti dengan Sempurna
Baik pada mobil transmisi matik konvensional maupun CVT, saat tuas mobil pindah dari D ke R atau sebaliknya, pastikan mobil sampai berhenti total, barulah pindahkan tuas transmisi ke R atau D.
Sebab jika terus-terusan seperti itu bisa mempercepat keausan komponen gir di dalam gearbox transmisi.
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR