Otoseken.id - Tak dipungkiri bekendara dengan mobil transmisi matik lebih nyaman karena perpindahan gigi dilakukan secara otomatis dan tidak perlu menginjak kopling.
"Prinsip dasarnya semua transmisi matik baik CVT (Continuously Variable Transmission) dan matik konvensional basisnya tekanan oli, yang membedakan hanya pada pembentukan rasio gigi atau percepatan," Kata Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik Worner Matic di Bintaro Tangerang Selatan.
"Kalau yang konvesional basisnya gir atau gigi, gigi itu disusun sedemikian rupa yang terdiri dari gigi matahari, gigi cincin, dan sebagainya, mereka disusun menjadi planetary gear set, planetary gear set ini lah yang menjadi dasar perpindahan rasio di gigi A/T Konvensional," lanjutnya.
Sementara di transmisi matik jenis CVT (Continuously Variable Transmission), prinsip perpindahan giginya tidak lagi mengandalkan planetary gear set.
"Di CVT basisnya tidak pada planetary gear set, tapi pada yang namanya CVT Assy, terdiri dari 2 puli dan 1 sabuk baja," katanya.
Namun dibalik kenyamanannya, kata Hermas karena transmisi matik konvensional maupaun CVT memiliki komponen yang lebih kompleks ketimbang transmisi manual.
Tips Memakai Mobil Matik
Nah berikut 6 tips berkendara dengan transmisi matik supaya umur transmisi bisa lebih panjang, simak:
1. Jangan Terlalu Sering Berakselerasi Secara Agresif
Mengendarai mobil matik khusus jenis CVT (Continuously Variable Transmission), tidak disarankan untuk sering-sering mealakukan akselerasi secara agresif.
Baca Juga: Ini Penyebab Oli Transmisi Mobil Matik Sering Berkurang, Wajib Tahu
Karena transmisi matik CVT mengandalkan sabuk baja, akibat terlalu sering berakselerasi secara agresif, Komponen belt ini bisa jadi kendur bahkan putus meskipun sabuk baja.
2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Fitur Tiptronic Secara Agresif
Mobil matik modern beberapa pabrikan sudah menyematkan fitur tiptronic, fitur ini dapat mengganti gigi secara manual dan merasakan sensasi seperti mengemudikan mobil transmisi manual tanpa harus menginjak pedal kopling.
Bila penggunaan tiptronic atau paddle shift yang terlalu agresif dan terlalu sering, umur transmisi lebih pendek, dampak yang paling kerasa adalah kompenen kampas kopling matik yang lebih cepat aus.
Baca Juga: Kesalahan Memakai Mobil Matik, Bikin Transmisi Matik Cepat Rusak
3. Jangan Sering Melalui Medan Berat
Khusus untuk transmisi matik jenis CVT lagi, Hermas menekankan untuk matik jenis CVT tidak disarankan untuk sering melalui medan yang berat.
Transmisi matik CVT dirancang untuk berkendara lebih nyaman di perkotaan, maka dari itu transmisi CVT tidak dianjurkan untuk sering dibawa ke medan yang berat seperti jalur menanjak.
Hal ini berimbas ke umur transmisi CVT yang tidak berumur panjang, atau tidak awet.
4. Saat Melaju Secara Kebalikan, Pastikan Mobil Berhenti dengan Sempurna
Baik pada mobil transmisi matik konvensional maupun CVT, saat tuas mobil pindah dari D ke R atau sebaliknya, pastikan mobil sampai berhenti total, barulah pindahkan tuas transmisi ke R atau D.
Sebab jika terus-terusan seperti itu bisa mempercepat keausan komponen gir di dalam gearbox transmisi.
Baca Juga: Cara Merawat Transmisi CVT Mobil Matik Agar Tenaga Tetap Responsif
5. Menggunakan Torsi Saat Berhenti di Tanjakan
Menggunakan torsi atau gas saat berhenti di tanjakan, ini sama saja dengan menggunakan setengah kopling di transmisi manual.
Cara berkendara seperti ini membuat kerja kopling dan transmisi menjadi stress yang menyebabkan transmisi mengalami panas berlebih (overheat).
Cara paling disarankan adalah dengan menggunakan rem tangan (hand brake), atau fitur hill assit control.
6. Beri Jeda Saat Memindahkan Tuas dari N ke D
Saat memindah tuas dari N ke D, jangan langsung injak gas, tapi beri jeda 1 sampai 2 detik agar sistem transmisi bekerja dengan sempurna.
Selain gaya berkendara, kunci utama supaya transmisi matik awet dan tahan lama adalah dengan melakukan perawatan ganti oli transmisi secara berkala.
Perlu diingat, pakailah oli yang sesuai dengan spesifikasi transmisi mobil Anda, apakah oil CVT atau matik konvensional.
Interval penggantian oli transmisi ada di manual book atau buku servis, biasanya pabrikan menyarankan untuk mengganti oli transmisi antara 40 ribu kilometer sampai 80 ribu kilometer tergantung jenis mobilnya.
Baca Juga: Cara Mengecek Oli Transmisi Mobil Matik, Ternyata Ada 2 Tekniknya
Posted : Rabu, 13 November 2024 | 14:16 WIB| Last updated : Rabu, 13 November 2024 | 14:16 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR