"Filter udara kotor, isapan udara sedikit, otomatis bensin akan lebih banyak di ruang bakar, efeknya HC (hidrokarbon) akan tinggi, karena pembakarannya tidak optimal membakar bensin di ruang bakar," jelas Marno.
"Kemudian faktor yang lain dari sisem pengapian, sistem pengapian juga berpengaruh besar misalnya busi tidak bagus, jadi pembakarannya tidak optimal," lanjutnya.
/photo/2021/09/07/2631558415jpeg-20210907093827.jpeg)
Kemudian unsur yang ketiga soal bahan bakar.
"Kita masuk dari sisi bensinnya itu juga berpengaruh, pertama bensinnya sesuai rekomendasi pabrikan atau enggak, kedua injektornya bagus atau enggak, kalau injektornya mampat dan tidak homogen, itu bisa HC-nya tinggi," ujarnya.
"Ketiga ada lagi fuel pressure regulator yang fungsinya untuk mengatur tekanan injektor sesuai standar pabrikan, jadi kalau dia melemah, tekanan (injektor) bisa turun, nanti kita pakai alat jadi ketahuan tekananya turun dan tidak sesuai dari pabrikan," lanjutnya.
Nah untuk lebih jelasnya, tonton video lengkapnya di channel youtube otoseken melalui link ini atau video di bawah sini:
Baca Juga: Cara Bikin Mobil Bekas Umur 5 Tahun Bisa Lulus Uji Emisi, Begini Kiatnya
Posted : Jumat, 10 Desember 2021 | 14:59 WIB| Last updated : Senin, 4 September 2023 | 10:51 WIB
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Youtube Otoseken |
KOMENTAR