"Koil yang bermasalah itu mobil akan terasa brebet, tarikannya berat otomatis bensin akan lebih boros," ujar Prasetyo Nugroho selaku Co-Founder sekaligus Kepala Mekanik Morgan Garage.
4. Throttle Body Kotor
Untuk mobil dengan sistem drive by wire atau tidak lagi menggunakan kawat gas, dan digantikan oleh sensor APP (Accelerator Pedal Position).
Prinsip kerjanya, sensor akan mengirimkan data pembukaan gas dan ECU memerintahkan katup terbuka.
Namun, masalah yang sering terjadi, yakni adanya penumpukan kotoran di sekitar katup gas.
Jika kotoran menumpuk di katup gas, maka mesin bisa tersendat atau bahkan tidak stabil, untuk itu perlu membersihkan throtle body.
5. MAF Sensor
MAF Sensor atau Mass Air Flow ditemui pada mobil yang sudah injeksi, fungsinya untuk mengatur jumlah udara masuk pada throttle body.
Jika MAF sensor bermasalah atau kotor, pembakaran juga akan terganggu, dampaknya tenaga mobil jadi tidak responsif.
"MAF sensor yang kotor itu bisa bikin mobil jadi kurang responsif," ujar Pria yang akrab disapa Pras.
6. ISC
ISC atau Idle Speed Control fungsinya untuk menjaga kestabilan putaran mesin mobil, jika senso ISC bermasalah, putaran mesin atau RPM jadi tidak stabil atau naik turun saat posisi idle.
7. Sistem Injeksi Masuk Angin
Sistem Injeksi bekerja dengan memanfaatkan tekanan bahan bakar, agar BBM bisa tersuplai ke dalam ruang pembakaran.
Jika terdapat gelembung udara di dalam sitem bahan bakar, maka tekanan bahan bakar menjadi tidak stabil.
Tekanan bahan bakar inilah yang menjadi tidak stabil sehingga suplai bahan bakar akan terputus-putus dan timbul brebet atau ndut-ndutan.
Mesin injeksi yang masuk angin bisa diakibatkan karena bensin mobil pernah sampai habis atau pada saat penggantian filter bahan bakar.
Baca Juga: Simak, Begini Cara Menjaga Transmisi CVT Mobil Bekas Responsif
Posted : Rabu, 10 Juli 2024 | 10:58 WIB| Last updated : Rabu, 10 Juli 2024 | 10:58 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR