Otoseken.id - Pemilik mobil wajib ketahui penyebab setang piston atau istilah lainnya connecting rod yang bengkok, setang piston yang bengkok tentunya harus dilakukan turun mesin (overhaul) dan biayanya sampai jutaan.
Setang piston atau connecting rod merupakan salah satu komponen penting di dalam mesin yang fungsinya sebagai penghubung poros engkol (kruk as) dengan kepala silinder.
Wahidin Jaelani selaku Service Manager Astrido Daihatsu Daan Mogot, Jakarta Barat, mengatakan, ada 2 penyebab connencting rod atau setang piston yang bengkok.
1. Water Hammer
Water hammer adalah kondisi dimana air masuk ke dalam ruang bakar, biasanya ini terjadi karena musibah banjir atau pengemudi memaksakan menerobos genengan air yang cukup tinggi.
"Biasanya karena musibah banjir atau menerobos banjir yang cukup dalam ya mas, air masuk melalui air intake sehingga mengganggu ruang pembangkaran," kata Wahidin Jaelani, Service Manager Astrido Daihatsu Daan Mogot Jakarta Barat.
Lanjut ia menjelaskan, saat mesin mobil mati mendadak disebabkan oleh air yang masuk kedalam ruang bakar melalui air intake tadi, mesin mendapat tekanan yang besar di ruang silinder oleh piston.
Sehingga setang piston atau connecting rod akan bengkok, akan rusak, selain itu dinding silinder juga akan tergores akibat masuknya faktor eksternal seperti air.
"Ruang bakar itu kan presisi, Ketika air atau kemasukan benda asing, jadi mesin itu bukan hanya mengompresi udara tapi juga air, sehingga tekanan itu bisa mendorong piston dengan sangat besar dan bisa menyebabkan setang piston bengkok," jelas Wahidin.
Selain dari banjir, saat mencuci mobil bertekanan tinggi ke meisin, Wahidin menekankan jangan menyemprotkan air bertekanan tinggi yang langsung mengarah ke mesin, karena dapat menyebabkan water hammer.
Baca Juga: Mobil Terobos Banjir Berisiko Turun Mesin Daripada Hanya Terendam, Ini Alasannya
"Pernah saya temui masalah water hammer, dia (customer) katanya enggak pernah terobos banjir, ternyata begitu diselidiki karena abis cuci mobil tapi caranya salah, dia menyemprotkan air bertekanan tinggi ke mesin sampai air masuk ke ruang pembakaran," katanya.
2. Overheat
Engine overheat atau panas berlebih pada mesin dialami oleh mobil yang bermasalah dengan sistem pindingin (radiator), termasuk thermostat dan water pump.
Sistem pendingin yang sudah tidak optimal biasanya karena adanya kebocoran di sistem radiator atau terkena benturan.
"Connecting rod bisa rusak karena overheating, karena panas berlebih jadi bengkok," terang Wahidin saat diwawancarai.
Untuk itu selalu cek volume air radiator atau coolant, apakah ada kebocoran atau tidak, jika indikator radiator menyala di panel instrumen atau menunjukkan huruf H artinya ada yang salah dengna sistem pendinginan mesin.
Baca Juga: 5 Penyebab Mesin Mobil Mengalami Overheat dan Tips Perawatannya
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR