Otoseken.id - Pemilik mobil jangan sampai telat untuk mengganti oli, karena risikonya bisa terjadi oil sludge, oil sludge adalah kondisi dimana oli menjadi seperti lumpur.
Selain karena telat ganti oli, penyebab terjadi oil sludge bisa diakibatkan karena penggunaan oli palsu.
Untuk itu hati-hati dalam membeli produk oli mesin, pastikan membeli oli mesin di toko terpercaya atau di bengkel resmi.
Soal waktu penggantian oli, biasanya pabrikan menganjurkan penggantian oli setiap 10.000 km atau setiap 6 bulan, mana yang tercapai lebih dulu.
Ternyata, kalau kita hanya berpatokan pada kilometer, tapi sudah melewati 6 bulan, bisa juga berisiko terkena oil sludge.
Seperti yang diceritakan Tanuwijaya asal Jakarta, pemilik Mazda Biante 2013 yang mengalami oil sludge.
“Gejala awal tarikan mobil terasa berat tidak seperti biasanya. Lalu suara mesin juga lebih kasar,” tutur Tanuwijaya, pemilik Biante 2013.
“Setelah diperiksa, teknisi bengkel Mazdanya infokan ke saya kalau mesin mobil saya ini sudah mengalami sludge cukup parah, dan harus turun mesin untuk dilakukan pembersihan,” lanjutnya.
Padahal Tanuwijaya mengaku selalu melakukan perawatan mobilnya kebanyakan di bengkel resmi, dan selalu menggunakan oli dari bengkel tersebut.
Baca Juga: Penyakit Toyota Limo Eks Taksi, Waspada Oil Sludge dan Dua Bagian Ini
“Bisa dibilang 93 persen saya servis rutinnya di bengkel resmi, selebihnya kadang di bengkel umum kayak Shop & Drive,” bebernya.
Dengan kata lain, oli yang digunakan merupakan produk orisinal, bukan oli palsu yang dari dulu banyak beredar di pasaran. Jadi Penyebab terjadi oil sludge bukan karena oli palsu, tapi karena telat ganti oli.
Meskipun belum sampai 10.000 kilometer, tapi ia telat mengganti oli dengan waktu sudah lebih dari 6 bulan.
“Hanya saja waktu penggantiannya yang kelewatan. Maksimal penggantian oli kan 6 bulan sekali walau belum sampai 10.000 km. Nah, beberapa kali mobil saya ini baru ganti oli di 7 atau 8 bulan,” paparnya.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR