Biasanya pabrikan memberikan emboss berupa angka yang ditulis di balik rumah teromol.
Tulisan yang ada di balik rumah teromol sebagai contoh max diameter 230 mm.
Lalukan pengukururan dengan menggunakan jangka sorong atau sigmat.
"Kalau saat diukur sudah mencapai 230 mm berarti rumah teromol harus ganti baru," terang pria yang bengkelnya di Jl. Radin Inten, Jakarta Timur.
Semakin tipis rumah teromol maka kampas rem akan semakin jauh saat bergesekan.
Itulah ciri-ciri rumah rem teromol sudah mengalami keausan dan perlu ganti baru.
Baca Juga: Kenali, Penyebab Kenapa Rem Mobil Bekas Lebih Rawan Macet di Musim Hujan
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR