Tentunya tanpa asap tebal seperti hasil pembuangan mesin diesel zaman dulu. Tarikan kuat
ini tentu tak lepas dari peran keong alias turbo dengan variable intake geometry.
Kemudian pada pengetesan akselerasi pertengahan dari 40 km/jam - 80 km/jam, SUV kompak asal Jerman ini membutuhkan waktu 4,8 detik.
Baca Juga: SUV Eropa BMW X1 Bekas Murah, Tampil Gagah Dengan Modal Rp 160 Juta, Ini Daftarnya
Nuansa sport memang masih agak kentara lewat tunggangan ini, bodinya tergolong rendah bila disejajarkan dengan SUV lain seperti Nissan X-Trail atau Honda CR-V serta Audi Q7.
Masuk ke dalam pun tak seperti mengendarai SUV, dengan engine hood yang panjang, seperti menunggangi sebuah coupe.
Melaju cepat memang sebuah tujuan ketika mengendarai tunggangan berpenggerak roda belakang ini. Dengan sosok SUV namun karakter sporty.
Pada jalan berliku, stabilitas X1 boleh diandalkan, ayunan bodinya tak terlalu banyak, tentu akibat dari sosoknya yang tidak jangkung, plus suspensi yang menunjang untuk melaju kencang.
Baca Juga: Biaya Perawatan BMW Lawas di Karunia Jaya Abadi 2, Servis, GCU Hingga Turun Mesin
Sayang suspensi yang asyik untuk ngebut tetapi kurang nyaman di jalan jelek, ini karena bantingannya terasa agak keras, sebuah konsekuensi stabilitas di atas aspal.
Kerennya, fitur Cornering Brake Control dapat membantu ketika mobil melaju kencang di tikungan dan ketika terpaksa mengerem mendadak, menjamin mobil tidak akan melintir.