Otoseken.id - Untuk mengecek kondisi transmisi matik mobil, ada cara mudah yang bisa dilakukan sendiri.
Cara ini bisa dilakukan ketika sedang mencari mobil seken matik untuk mengetahui bagaimana kondisi komponen transmisi otomatis.
Atau untuk beberapa pengguna mobil bisa melakukan pengecekan transmisi matik secara menyeluruh dengan melakukan overhaul.
"Aktifkan rem tangan sambil injak pedal rem pakai kaki kiri untuk menahan posisi mobil," buka Firdaus, Head Quality Control showroom mobil bekas Carro Automall, Harapan Indah kepada GridOto.com.
Baca Juga: Sering Panasin Mobil Matik Pakai Gigi P Transmisi Bisa Jebol, Fakta Atau Hoax?
Lalu masukkan tuas transmisi di posisi D kemudian injak dalam pedal gas dengan kaki kanan.
Menurut Firdaus, kondisi transmisi matik masih sehat jika tetap terjadi perpindahan gigi saat putaran mesin naik dalam posisi mobil diam (ditahan).
Namun kalau mesin hanya menggerung dan putaran mesin tertahan tanpa adanya perpindahan gigi bisa dipastikan ada masalah pada bagian transmisi otomatis.
"Kemungkinan pertama modul transmisi sudah error atau oli transmisi sudah jelek, setiap perpindahan gigi cenderung tertahan atau menggantung sewaktu mobil berjalan karena kurangnya tekanan oli dan modul tidak tepat mendeteksi putaran mesin," jelas Firdaus.
Baca Juga: Ciri-ciri Oli Transmisi Mobil Matik Tidak Rutin Diganti
Kemungkinan lain masalah yang muncul adalah adanya keausan komponen di dalam girboks transmisi matik, baik karena penggunaan yang salah atau usia pemakaian.
"Seperti clutch yang sudah tipis sehingga selip tidak gigit, atau planetary gear yang aus sehingga tidak bisa memindahkan gigi yang lebih tinggi," terang Firdaus.
"Cara ini bisa dilakukan untuk jenis transmisi otomatis konvensional, kalau CVT dia tidak punya rasio gigi," tekan Firdaus.
Pakai Oli Transmisi Matik Aftermarket, Bikin Tarikan Mobil Matik Enteng?
Otoseken.id - Oli jadi bagian penting di transmisi matik seperti konvensional, CVT sampai dual clutch.
Tidak hanya oli transmisi matik OEM (Original Equipment Manufacturer) saja yang dijual, di pasaran banyak juga oli transmisi matik aftermarket
Penggunaan oli transmisi matik aftermarket banyak yang beranggapan bahwa akan membuat kinerja transmisi menjadi lebih enteng.
Saat bertanya ke spesialis perbaikan transmisi matik Rizki Auto, Supriyanto atau akrab disapa Supri menggungkapkan bahwa anggapan tersebut salah.
"Betul, oli transmisi aftermarket itu bukan bikin tarikan mobil jadi enteng seperti oli mesin," ucap Supri.
Baca Juga: Perang 4 Mobil Hatchback, Jazz vs Aerio vs Getz vs Aveo, Menang Mana?
"Oli transmisi matik aftermarket yang kualitasnya bagus memiliki jangka pakai yang lebih lama dibanding oli OEM," tambah Supri yang bengkelnya berada di Jl. Raya Pulogebang No. 85, Jakarta Timur.
Karena kinerjanya berbeda dibanding oli mesin, oli transmisi matik aftermarket bukan untuk membuat enteng tarikan mobil.
Menurut pengalaman Supri, oli transmisi matik aftermarket mampu bertahan lebih dari 50.000 kilometer.
"Karena yang dibutuhkan transmisi matik itu hanya oli yang bersih dan melumasi dengan sempurna," sebutnya lagi.
Dan beberapa oli transmisi matik aftermarket memiliki kriteria standarisasi yang lebih tinggi dibanding dengan oli OEM.
Baca Juga: Honda Mobilio Tipe S Tahun 2014, Trim Terendahnya Lebih Worth It?
Akan tetapi, harga jual yang ditawarkan juga bisa lebih mahal.
Sebagai contoh, oli transmisi matik aftermarket seperti 77 Oil ATF MV (Multi Vehicle) full synthetic dijual Rp 135 ribu per liternya.
Sedangkan untuk transmisi matik CVT seperti Repsol CVT dijual Rp 95 ribu per liternya.
Oh iya, tetap gunakan oli transmisi yang sesuai dengan jenis transmisi matik masing-masing mobil ya sob.