Otoseken.id - Buat yang lagi ingin meminang mobil bekas (mobkas) harus lebih teliti agar dapat yang kondisinya bagus.
Apa pasalnya? Agar minim perbaikan yang menguras kantong.
Salah satu yang berisiko adalah mobil bekas berusia 10-12 tahun dan mobkas dengan jam terbang tinggi alias sering dipakai.
Kalau mengetahui usia sih gampang, tinggal lihat tahun produksi mobil yang tercantum di STNK.
Baca Juga: Tips Beli mobil Bekas, Cara Deteksi Rangka Mobil Bekas Tabrakan
Mobil dengan usia 10-12 tahun risiko terjadinya keausan komponen kaki-kaki, mesin, interior, dan bodi itu tergolong tinggi.
Nah, kalau mau melihat seberapa tinggi jam terbang sebuah mobil adalah dengan membandingkan usia mobil dengan jumlah odometernya.
Bila jumlah odometernya terlalu tinggi dibandingkan usia mobil maka ini bisa tergolong mobil dengan jam terbang tinggi.
Contohnya mobil incaran baru berusia 3 tahun (produksi 2017) tapi odomoternya pada saat ini (tahun 2020) sudah mencapai 90.000 km.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Kenali Tanda-tanda Pernah Tabrakan
Dengan memakai patokan servis berkala mobil baru di bengkel resmi, yaitu 20.000 km itu di 12 bulan, maka normalnya mobil berusia 3 tahun tersebut odometernya sekitar 60.000 km.
Namun, selain perbandingan usia mobil dan jumlah odometer, Anda juga mesti melihat kondisi sejumlah komponen interior untuk mendeteksi seberapa tinggi jam terbang sebuah mobil.
Apalagi kini mengubah angka odometer analog atau digital bisa dilakukan oleh sejumlah pihak.
Ambil contoh tuas perseneling (shift knob), kalau cetakan angka posisi gigi pada kepala tuas seakan tergerus atau terkikis halus bisa jadi indikati mobil dengan jam terbang tinggi.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Begini 3 Ciri-Ciri Mobil Yang Harus Dihindari
Bisa juga dengan mengecek karet pelapis di pedal-pedal akibat sering diinjak atau memeriksa kondisi setir yang permukaannya sudah tergerus halus.
Periksa juga kondisi material pelapis jok, perhatikan bila ada bagian yang memudar atau terkikis akibat kontak terlalu sering dengan tubuh pengemudi.
Cara lain adalah dengan duduk di jok pengemudi, jika jok terasa amblas atau busanya kempis bisa jadi indikasi penting lainnya.
Tips Beli Mobil Bekas, Kenali Tanda-tanda Pernah Tabrakan
Otoseken.id - Salah satu pertimbangan utama orang dalam membeli mobil seken adalah mobil yang bukan atau bebas bekas tabrakan.
Untuk mengetahui kondisi mobil seken bekas tabrakan atau tidak, ada bagian yang bisa Anda lihat dengan mudah.
"Di bagian bibir dalam pintu mobil atau kap mesin terdapat tonjolan sealer dari cetakan produksi pabrikan mobil berbahan karet," terang Masyogi Adiputra, Head of Marketplace Carro Indonesia kepada GridOto.com.
Sealer pada mobil seken yang bebas tabrakan terlihat mulus, tetap terlihat menyatu dengan panel pintu mobil.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas Transmisi CVT, Jangan Sampai Kantong Jebol
Kalau di mobil bekas tabrakan, sealer biasanya sudah terlihat retak atau bekas tekukan sebagai indikasi pernah tabrakan dan mobil masuk body repair.
Jika dilihat secara fisik masih samar, Uuntuk mengetahui perbedaannya Anda bisa tekan dengan jari atau kuku pada bagian sealer.
"Mobil yang bebas bekas tabrakan sealer-nya masih keras dan kaku kalau ditekan, karena dari pabrikan mobil dibuat seperti itu," jelas Masyogi.
Lanjut Masyogi, mobil bekas tabrakan memiliki sealer yang terasa kenyal dan mudah digoyangkan saat dipegang.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Begini 3 Ciri-Ciri Mobil Yang Harus Dihindari
"Berarti ada indikasi sealer-nya sudah diganti sewaktu mobil masuk body repair sebelum dijual," sebut Masyogi.