Otoseken.id - Pada awal tahun 2000-an, transmisi matik alias otomatis mulai banyak diminati masyarakat Indonesia.
Hal ini membuat pemilik Toyota Kijang Krista dan Mitsubishi Kuda tergiur untuk mengubah dari transmisi manual ke transmisi matik.
Melansir dari Tabloid OTOMOTIF No 10/X terbitan 17 Juli 2000, sejumlah dealer resmi Mitsubishi dan Toyota di wilayah Jabodetabek diketahui menerima permintaan konsumen untuk mengubah Toyota Kijang Krista atau Mitsubishi Kuda menjadi bertransmisi matik.
Mulai dari pihak dealer resmi Mitsubishi di bilangan Jakarta Utara yang mengaku bisa mengubah Mitsubishi Kuda bertransmisi matik.
Konsumen pada saat itu hanya perlu menambahkan biaya sebesar Rp 13 juta dan menunggu proses pengerjaan yang memakan waktu selama seminggu.
Baca Juga: Toyota Kijang Krista Langka, Ada 'Konde' Dibelakangnya, Eks Petinggi TAM
"Namanya juga konsumen, tentu perlu kami layani," ujar supervisor sebuah dealer Mitsubishi di Jakarta Utara, Rudy (bukan nama sebenarnya), dikutip dari Tabloid OTOMOTIF No. 10/X terbitan 17 Juli 2000.
Tidak hanya Mitsubishi, dealer resmi Toyota yang ada di wilayah Jakarta Utara dan Tangerang juga diketahui menyediakan layanan konversi Toyota Kijang Krista jadi matik pada saat itu.
Melihat fenomena ini, bisa dikatakan kebutuhan mobil matik di era 2000-an cukup tinggi, sehingga membuat celah yang dimanfaatkan sejumlah daler resmi.
Adapun komponen yang digunakan untuk konversi tersebut mengambil dari pihak luar, yang artinya bisa saja membuat garansi pabrikan hangus.
Lantas, apakah fenomena konversi Toyota Kijang Krista dan Mitsubishi Kuda menjadi bertransmisi matik dibenarkan oleh pihak ATPM?
"Saya pikir, pihak pusat enggak ada masalah. Kan konsumen yang minta sendiri," jelas Rudy.
Selain Rudy, seorang teknisi dealer Toyota di bilangan Tangerang pun mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Mengingat Kembali Toyota Kijang Krista, Varian Paling Diincar Kemewahannya
"Lagi pula kalau ada apa-apa baliknya juga ke dealer," jelas teknisi sebuah dealer Toyota di Tangerang, Derry (nama samaran).
Menanggapi fenomena ini, Assistant GM PT Toyota Astra Motor (TAM) pada saat itu, Dandy Parwitan mengungkapkan, garansi untuk produk baru yang diubah hingga keluar dari spesifikasi standar tidak berlaku lagi.
"Kalau atas persetujuan konsumen, kami enggak bisa melarang," ujar Dandy.
Sedangkan GM National Service Division PT TAM, Al Oentoro memberikan tanggapan tegas terkait fenomena ini.
"Policy kami jelas, hal tersebut tidak dibenarkan," tegasnya.
Tanggapan senada juga dikeluarkan oleh Chief Sales Promotion PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Arlan Marzuki.
"Dealer resmi tidak diperkenankan mengubah spesifikasi (model) apapun," terang Arlan.
Lantas, apakah konsumen tahu bahwa komponen untuk konversi Toyota Kijang Krista atau Mitsubishi Kuda matik merupakan buatan pihak luar ATPM?
"Ya sebab sudah diberi tahu lebih dulu," tutur Derry.
Tetapi, Rudy memberikan jawaban yang cukup berbeda terkait masalah ini.
"Mereka enggak pernah menanyakan hal tersebut," jawab Rudy.
Baca Juga: Hasil Tes Mitsubishi Kuda New Grandia 2.0, kencang Tapi Boros BBM
Bisa dikatakan, saking ngebetnya ingin punya mobil matik, para konsumen jadi lupa untuk mengecek komponen yang digunakannya bawaan pabrik atau bikinan pihak luar.
Bicara soal garansi mobil yang transmisiya diubah, peracik transmisi matik untuk sejumlah showroom, Ricky Ricardo pun angkat bicara.
"Soal garansi itu tanggung jawab showroom," ucapnya.
Sedangkan untuk trasmisi matik buatannya diberi garansi selama dua tahun kepada pihak dealer.
Singkatnya, garansi mesin jadi tanggung jawab dealer, sementara untuk transmisi matiknya dilarikan ke Ricky.
Terlepas dari itu semua, meningkatnya permintaan konsumen pada mobil matik sebetulnya memberikan angin segar untuk Toyota.
Pasalnya Toyota bisa meningkatkan produksi mobil matiknya hingga 100 persen untuk memuaskan para konsumen.
Bayangkan saja, dari yang semula 3 persen di 1999, naik menjadi 7 persen pada Mei 2000 silam.
Baca Juga: Mitsubishi Kuda New Grandia Generasi Ketiga, Tampil Lebih Soprty
"Usaha kami untuk meningkatkan volume produksi sudah maksimal," papar Dandy.
Sayangnya, Mitsubishi pada saat itu tidak langsung bergerak cepat untuk memproduksi Mitsubishi Kuda matik.
"Perlu studi lebih lama untuk bikin mobil matik," tutup Arlan.