Ketika duduk di bangku pengemudi, baik Innova dan Panther memberikan kenyamanan setara. Hal ini mengindikasikan nilai ergonomis keduanya sama baik.
Sedangkan bagi penumpang, jok Innova terasa lebih nyaman. Kondisi di barisan paling belakang dengan daya tampung tiga orang, penumpang Panther lebih leluasa dibanding Innova yang nyaman ketika hanya diisi dua orang.
Saat dipergunakan sebagai pengangkut barang, daya tampung Panther lebih luas, karena kursi belakang benar-benar bisa dilepas, sedangkan Innova masih menyisakan kursi yang dilipat pada sisi belakangnya.
TEKNOLOGI
Meski keduanya memiliki turbo, Innova unggul dengan distribusi solar model common-rail. Pengukuran dengan dB meter, mesin Kijang terdengar lebih halus.
Innova hanya menunjukkan angka 47 dB saat idle, sedangkan Panther 54 dB. Sayang, teknologi throttle by wire Innova kurang menguntungkan saat berakselerasi sesuai keinginan kaki pengemudi. Ada jeda antara injakan pedal dengan spontanitas tarikan mobil.
Baca Juga: Isuzu Panther Pernah Lomba Adu Irit, Pakai Generasi Tahun 1996
Sementara mesin Panther lebih terasa responsif dari putaran bawah hingga pertengahan. Walau ketika diajak berakselerasi jarak jauh atau melintas cepat di jalan lurus, dipaksa puas berada di belakang Innova.
Soal transmisi, keduanya memiliki kemampuan dan teknologi sama. Pengoperasiannya mudah dan berlangsung cepat tanpa hambatan.
Tak sama ketika berbicara teknologi rem. Pengurang laju Innova selangkah di depan Panther dengan mengadopsi perangkat ABS (Antilock Brake System) di keempat rodanya.
Begitu pula suspensi Innova yang mengandalkan per keong yang memiliki bantingan lembut tetapi stabil layaknya sedan. Lebih unggul dibanding sang Macan Kumbang yang tetap memakai per daun di belakang dan torsion bar di depan.