Otoseken.id - Isuzu Panther merupakan MPV atau mobil keluarga yang diperkenalkan sejak 1991, Panther datang untuk melawan Toyota Kijang.
Toyota Kijang dan Isuzu Panther sudah dari dulu jadi seteru di pasar. Tak disangsikan, minat terhadap minibus bermesin diesel cukup tinggi.
Selama mengabdi 30 tahun lamanya, MPV dengan julukan 'Si Rajanya Diesel' Isuzu Panther akhirnya disuntik mati (dicontinue).
Ternyata Isuzu Panther pernah bertarung keras dengan Toyota Kijang Innova diesel.
Baca Juga: Isuzu Panther Disuntik Mati Setelah 30 Tahun Mengabdi, Yuk Nostalgia Sejarahnya
Yap redaksi tabloid OTOMOTIF pernah mengadu Isuzu Panther LS Turbo melawan Toyota Kijang Innova tipe V Diesel pada 2005, dan telah diterbitkan di tabloid OTOMOTIF edisi 41, 14 Februari 2005.
Meski masih ada Mitsubishi Kuda, namun karena pihak Kramayudha Tiga Berlian Motors (ATPM Mitsubishi pada saat itu) tak mampu menyediakan unit tes, komparasi hanya antara Kijang Innova vs Panther.
METODE TES
Unit yang dites merupakan varian teratas yang bertransmisi manual dari tiap merek. Toyota Kijang Innova Diesel V dan isuzu Panther LS Turbo. Semuanya akan diuji berbagai sub-uji, performanya, akomodasi terhadap pengemudi dan penumpang serta teknologi yang diusungnya.
Tiap pengujian akan diberi nilai dengan skala 1 hingga 5 dan kemudian dikalikan dengan bobot berdasarkan skala espektasi konsumen terhadap sebuah mobil.
PERFORMA
Pada pengujian akselerasi (0-100 km/jam) Isuzu Panther mengungguli Innova, dengan waktu 17,44 detik, sedangkan Innova dari berhenti perlu berlari 18,63 detik hingga jarum berada di angka 100 km/jam.
Tetapi, ketika berakselerasi dalam jarak cukup panjang (402 m) maupun akselerasi pertengahan 40-80 km/jam, Innova berada di depan Panther.
Dipilih transmisi manual, agar performa perpindahan persnelingnya bisa dirasakan OTOMOTIF. Keduanya menunjukkan kemampuan yang setara, pengoperasian lancar, perpindahan pun mudah.
Perbedaan mencolok juga tampak ketika dilakukan pengereman. Jarak pengereman 100-0 km/jam, membuktikan Innova yang dilengkapi ABS lebih unggul, berhenti dalam jarak 43,0 meter.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova 2.5 Diesel di Bawah Rp 150 Juta, Dapat Tahun Segini
Sedangkan Panther membutuhkan jarak 50,1 m.
Buat konsumsi solar tak terpaut angka terlalu jauh. Meski Innova berteknologi common-rail, seliter solar diminum untuk jarak 15,5 km, sedikit lebih irit dibanding Panther, dengan perbandingan 1 liter untuk jarak 14,7 km.
AKOMODASI
Cukup terlihat sangat jelas, fitur dalam kabin Innova lebih lengkap dan
berkesan modern ketimbang Panhter.
Pengatur suhu dengan tampilan digital yang mirip sedan, serta beberapa fitur lain layaknya sebuah mobil mewah, membuat Innova menonjol dalam perolehan angka kualitas kabin.
Head unit double DIN Innova masih memberikan kesempatan penikmat suara dari pita kaset untuk mendengar lagu kesukaannya, selain CD dan radio. Sementara Panther memberi pilihan CD dan radio saja.
Baca Juga: Daftar Harga Isuzu New Panther 2008 Februari 2021, Turbo Diesel Rp 100 Jutaan
Begitu pula kualitas suara yang dihasilkan. Innova memberikan kejernihan suara lewat tweeter di ujung pilar A yang lebih dekat dengan telinga. Sedangkan tweeter Panther ada di panel door trim.
Ketika duduk di bangku pengemudi, baik Innova dan Panther memberikan kenyamanan setara. Hal ini mengindikasikan nilai ergonomis keduanya sama baik.
Sedangkan bagi penumpang, jok Innova terasa lebih nyaman. Kondisi di barisan paling belakang dengan daya tampung tiga orang, penumpang Panther lebih leluasa dibanding Innova yang nyaman ketika hanya diisi dua orang.
Saat dipergunakan sebagai pengangkut barang, daya tampung Panther lebih luas, karena kursi belakang benar-benar bisa dilepas, sedangkan Innova masih menyisakan kursi yang dilipat pada sisi belakangnya.
TEKNOLOGI
Meski keduanya memiliki turbo, Innova unggul dengan distribusi solar model common-rail. Pengukuran dengan dB meter, mesin Kijang terdengar lebih halus.
Innova hanya menunjukkan angka 47 dB saat idle, sedangkan Panther 54 dB. Sayang, teknologi throttle by wire Innova kurang menguntungkan saat berakselerasi sesuai keinginan kaki pengemudi. Ada jeda antara injakan pedal dengan spontanitas tarikan mobil.
Baca Juga: Isuzu Panther Pernah Lomba Adu Irit, Pakai Generasi Tahun 1996
Sementara mesin Panther lebih terasa responsif dari putaran bawah hingga pertengahan. Walau ketika diajak berakselerasi jarak jauh atau melintas cepat di jalan lurus, dipaksa puas berada di belakang Innova.
Soal transmisi, keduanya memiliki kemampuan dan teknologi sama. Pengoperasiannya mudah dan berlangsung cepat tanpa hambatan.
Tak sama ketika berbicara teknologi rem. Pengurang laju Innova selangkah di depan Panther dengan mengadopsi perangkat ABS (Antilock Brake System) di keempat rodanya.
Begitu pula suspensi Innova yang mengandalkan per keong yang memiliki bantingan lembut tetapi stabil layaknya sedan. Lebih unggul dibanding sang Macan Kumbang yang tetap memakai per daun di belakang dan torsion bar di depan.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, Kijang Innova Diesel V lebih unggul dibanding Isuzu Panther LS Turbo.
Tetapi Kijang Innova diesel manual tipe V yang berbanderol Rp 210 juta (on the road Jakarta) pada 2005 lalu, tak melulu meraih angka lebih besar dibanding Isuzu Panther LS turbo yang dilego Rp 174,2 juta (on the road Jakarta) yang tentunya harga pada 2005 lalu juga.
Memang, meski sepintas spesifikasi keduanya identik, akhirnya harga yang 'berbicara'.